Jakarta (ANTARA) - Pasar Tanah Abang Jakarta kembali menjadi primadona pusat perbelanjaan warga Ibu Kota meski sempat dihantam kericuhan demo pada tanggal 21 dan 22 Mei.

Seperti kata pengunjung, Sholeh, yang sengaja menyisihkan waktu berbelanja gamis dan koko untuk mertuanya pada hari Minggu.

"Tadinya ke Pasar Cipulir tetapi mesti beli tiga stel baru dapat harga murah. Di Tanah Abang beli satuan juga murah," ujar Sholeh.

Sholeh merencanakan berbelanja ke Pasar Tanah Abang pada tanggal 22 Mei kemarin. Namun, urung karena ada demo.

"Pada tanggal 22 sudah mau belanja. Karena demo, akhirnya tidak jadi karena takut rusuh. Enggak tahunya benar-benar rusuh," ujar Sholeh.

Senada dengan pengunjung, pedagang celana jin di Blok B Pasar Tanah Abang, Wahid, mengakui pasar tidak terdampak dengan kericuhan beberapa hari yang lalu.

"Biasanya juga suka penuh begini," ujar Wahid.

Wahid bahkan mengaku sudah berhasil menjual 10 stel celana jin hingga sore ini.

Celana tersebut dijual bervariasi harganya, mulai dari Rp75 ribu sampai Rp120 ribu.

"Harga tergantung pada model dan bahannya. Akan tetapi, soal harga, masih bisa ditawar," ujar Wahid.

Selain harganya terbilang murah, daya tarik Pasar Tanah Abang juga terletak pada lokasinya yang mudah dijangkau kendaraan umum.

Selain dilalui angkot dan Bus Transjakarta rute Senen-Tanah Abang, pusat grosir pakaian ini dekat juga dengan Stasiun Kereta Komuter (KRL) Tanah Abang.

Pewarta: Abdu Faisal/Taufik Ridwan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019