Padang (ANTARA News) - Pasangan suami istri, Prof dr Taufik SpP (K) dan Prof dr Hanifah Maani SpP, menjadi pasangan pertama yang dikukuhkan sebagai guru besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang. "Pasangan ini jadi kebanggaan bagi kita, dan saya salut pada mereka karena keduanya `independen` dan memiliki keahlian pada bidang masing-masing," kata Rektor Unand Prof Dr. Musliar Kasim di Padang, Kamis. Kedua profesor, menurut Musliar, masing-masing mengerjakan karya ilmiahnya sendiri-sendiri dan ahli di bidangnya. Bukti independennya, kata Musliar, antara lain terlihat dalam penulisan biodatanya yang juga berbeda. Prof dr Hanifah menuliskan dengan lengkap identitas anak dan menantunya, diikuti dengan titel pendidikan mereka. "Tetapi Prof dr Taufik, hanya menulis nana-nama anak mereka tidak disertai gelar pendidikan, agar tidak dinilai kerjasama menyelesaikan pidato ilmiah itu," kata Musliar dengan senyum dikulum. Kendati keduanya sebentar lagi memasuki masa pensiun, Unand masih membutuhkan mereka, karena tenaga spesialis penyakit paru dan ilmu patologi klinik pada Fakultas Kedokteran Unand sangat minim. Pada 2008, kata dia lagi, selain Prof dr Taufik dan Prof dr Hanifah Maani, Unand juga akan mengusulkan Prof Syahmunir sebagai mahaguru tetap Unand. Hanifah dengan pidato ilmiahnya "Leukemia, Pendekatan Secara Laboratorium Dari Morfologi sampai Molekuler" itu, mengaku pengukuhan diri dan suaminya sebagai rahmat Allah SWT yang sangat besar. "Sebagai dosen, nenek, dan isteri, saya perlu membagi waktu dengan baik. Yang penting adalah bisa melaksanakan pekerjaan itu dengan baik," katanya. Prof dr Taufik, yang mengangkat judul pidato ilmiahnya "Penanggulangan Tuberkulosis Paru Tanggungjawab Kita Bersama" menyatakan akan menerima tawaran Unand untuk mengajar kembali, kendati dia akan memasuki masa pensiun. "Saya menerima tawaran untuk mengajar kembali jika dibutuhkan dan diusulkan secara resmi," katanya yang juga disetujui sang isteri. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008