Tren naiknya harga cabai lebih disebabkan berkurangnya suplai, dan itu akan terjadi bertahap
Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Jawa Timur, Nanang Triatmoko menyebutkan harga cabai merah besar berpeluang terus naik, karena sentra produksi cabai baru mulai panen pada pertengahan bulan depan.

''Setelah beberapa hari harganya sempat turun saat ini naik kembali, dan hingga sekarang mencapai Rp30 ribu per kg," kata Nanang, dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan, harga cabai merah besar saat ini di tingkat petani kembali merangkak naik, setelah sebelumnya sempat turun pada dua minggu lalu.

Di tingkat petani, kata dia, harga sebelumnya mencapai Rp30.000, namun pada akhir bulan lalu harga sempat naik hingga Rp35.000 per kg, dan kemudian trennya terus turun, bahkan pada H+5 Lebaran hingga mencapai Rp12.000 per kg.

Nanang menjelaskan, suplai cabai merah besar akan mulai terasa peningkatannya pada bulan Agustus hingga Oktober 2019, karena mulainya panen di beberapa sentra produksi.

Baca juga: Penjelasan Kemendag soal harga cabai merah stabil tinggi
Baca juga: Kata Kementan soal produksi cabai usai Lebaran

Masuknya hasil panen salah satunya di Jember, kata dia, akan menurunkan harga, dan saat ini suplai masih dipasok dari Banyuwangi dengan luasan areal panen sekitar 500 hektare dengan produktivitas sebanyak 10 ton per hektare.

Selain dua daerah tersebut, Nanang mengatakan sentra produksi cabai di Jatim lainnya juga ada, yakni di Lumajang dan Probolinggo namun tidak terlalu banyak.

''Jadi kemungkinan tren harga naik terus sampai sentra di Jember mulai panen, sementara pada musim kemarau ini, salah satu kendala panen cabai adalah di pengairan, sebab sebagian lahan yang irigasinya tidak siap akan terkendala," katanya.

Nanang mengatakan, berbeda dengan harga cabai rawit yang kini malah anjlok, dan di tingkat petani hanya sekitar Rp9.000 per kg, atau sudah naik dari sebelumnya Rp7.000-8.000 per kg, bahkan Lebaran hanya sekitar Rp6.000 per kg.

"Tren naiknya harga cabai lebih disebabkan berkurangnya suplai, dan itu akan terjadi bertahap. Banyak petani juga enggan merawat tanaman cabainya, sehingga harga jual tidak sebanding dengan biaya perawatan yang dikeluarkan," katanya.

Sebelumnya Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Jatim Satriyo Wibowo menuturkan cabai merah termasuk komoditas yang menyumbang terjadinya inflasi pada Mei 2019.

Cabai merah termasuk sepuluh besar komoditas yang mendorong laju inflasi. Selain cabai merah, komoditas lain yang menyumbang inflasi ialah daging ayam ras, angkutan antar kota, apel, gula pasir, telur ayam ras, kentang, kelapa, anggur dan wortel.

Baca juga: Kenaikan harga cabai merah dorong inflasi Kota Malang
Baca juga: Harga cabai merah di Tanjungpinang meroket hingga Rp100.000 per kg
Baca juga: Harga cabai merah bertahan Rp100 ribu/kg di Banda Aceh

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019