Jayapura (ANTARA) - Tim SAR gabungan, Minggu pagi, kembali melakukan pencaharian helikopter MI 17 TNI AD yang hilang kontak dalam penerbangan Oksibil-Jayapura, dari arah Jayapura dan Timika.

Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Tri Bowo kepada Antara mengatakan, CN 295 sekitar pukul 10.00 wit sudah diterbangkan ke Oksibil dengan membawa BBM dan beberapa personil.

Tim SAR Jayapura dijadwalkan diterbangkan kloter kedua, sedangkan dua unit helikopter bell milik Penerbad diberangkatkan dari Timika dengan menyusuri selatan Papua.

Helikopter Penerbad tidak terbang langsung Timika-Oksibil melainkan menyusuri Timika-Asmat-Tanah Merah-Oksibil yang jarak tempuhnya relatif lebih jauh namun aman karena menyusuri pesisir selatan.

“Sampai saat ini belum ada laporan tentang keberadaan helikopter yang mengangkut 12 penumpang termasuk crew,” kata Tri Bowo.

Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta crew yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut. Okbibab, merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG).

Sekitar pukul 11.44 WIT heli terbang ke Jayapura dan sesaat setelah terbang, yakni pukul 11.49, pilot sempat mengucapkan “terima kasih” setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 notical mile ke utara.

Adapun nama anggota satgas pamtas Yonif 725/WRG yang ikut dalam heliter kopter tersebut yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana. Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.

Baca juga: Pencarian helikopter MI 17 melalui darat dan udara
Baca juga: Warga mendengar suara gemuruh di Gunung Mol dan Aprof
Baca juga: TNI akan kerahkan dua SST lanjutkan pencarian helikopter MI 17

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019