Pelemahan rupiah hari ini lebih didorong faktor eksternal yaitu kesepakatan awal perdagangan antara AS dan China di KTT G-20 lalu...
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa ini diperkirakan sedikit tertekan seiring penguatan dolar AS.

Hingga pukul 11.00 WIB, rupiah melemah 33 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.146 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.113 per dolar AS.

Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee di Jakarta, Selasa, mengatakan pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di KTT G-20 Osaka membuat dolar AS menguat.

"Pelemahan rupiah hari ini lebih didorong faktor eksternal yaitu kesepakatan awal perdagangan antara AS dan China di KTT G-20 lalu, yang berdampak pada menguatnya dolar. Hari ini rupiah diprediksi sedikit tertekan," ujar Hans.

Baca juga: Dolar AS menguat di tengah selera risiko meningkat

Ketegangan perang dagang AS dan China sedikit mengendur setelah kedua pemimpin negara bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Osaka, Jepang. Kedua negara sepakat akan merundingkan kembali isu perang dagang yang telah membuat tatanan perekonomian global mengalami guncangan.

Seusai pertemuan tersebut Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menegaskan akan mengurangi ketegangan atas perang dagang dengan meningkatkan kerja sama lebih lanjut.

Sementara itu, analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan pelemahan rupiah hari ini lebih karena faktor teknikal.

"Rupiah melemah terbatas setelah menguat kemarin. Ada kemungkinan nanti siang atau sore menguat lagi," ujar Rully.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.140 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.117 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Selasa pagi melemah 16 poin, di atas Rp14.100

Baca juga: Yuan menguat signifikan 230 basis poin terhadap dolar AS

Baca juga: IHSG diprediksi menguat didorong faktor eksternal dan domestik

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019