Project Director PT Napindo Media Agung Wicaksono, selaku penyelenggara di Surabaya, Rabu mengatakan paviliun KUR yang ditampilkan sejumlah perbankan BUMN bertujuan untuk konsultasi sekaligus akses KUR bagi para peternak dan perikanan.
"Di antaranya ada dari BRI, BTN, dan ada lembaga penjamin, yaitu Jamkrindo dan Jasindo," kata Agung, kepada wartawan
Pameran ini, kata dia, sengaja dipusatkan di Surabaya untuk membidik pelaku usaha di sektor peternakan, kesehatan hewan, pakan ternak, pengolahan susu dan alat-alat kedokteran hewan serta perikanan di wilayah Indonesia Timur.
Ia mengakui, potensi Industri peternakan dan perikanan di Jatim cukup berkembang termasuk di wilayah Indonesia Timur.
"Saat ini industri peternakan dan perikanan sedang menjadi perhatian yang cukup tinggi. Apalagi indutri olahan dan konsumsi produk dari peternakan dan perikanan tiap tahun selalu tumbuh. Begitu juga pelaku usahanya baik di segmen industri kecil maupun industri besar atau pabrikan dengan pasar ekspor," katanya.
Sementara itu, peserta pameran tercatat ada 250 stan, ditambah perwakilan peserta dari 25 negara, seperti China, Korea Selatan, Taiwan, Eropa dan Amerika.
"Dengan mengusung tema Inovasi Teknologi Peternakan Menuju Revolusi Industri 4.0, kami menampilkan pavilion khusus yang bisa dimanfaatkan pengunjung," katanya.
Selain itu, pameran ini juga memberi tempat bagi UMKM khususnya pelaku usaha sektor peternakan yang sudah memiliki pasar potensial baik ekspor maupun lokal.
"Kami juga menggelar sosialiasi pentingnya protein hewani SDTI (Susu, Daging, Telur dan Ikan), dan 14 seminar peternakan. Serta adanya 43 slot technical product presentation yang berlangsung selama 3 hari pameran dan dapat diikuti secara gratis selama tiga hari," tuturnya.
Baca juga: Surabaya jadi tuan rumah pameran peternakan internasional
Baca juga: Agenda hari ini, diskusi startup hingga pameran peternakan
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
