Pontianak (ANTARA) - Kapolres Bengkayang, Kalimantan Barat, AKBP Yos Guntur Yudi Fairus Susanto menyebutkan bahwa Kabupaten Bengkayang sendiri hampir semua kecamatan rawan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan lima di antaranya rawan.

“Ada di lima kecamatan di Bengkayang yang paling rawan Karhutla karena memiliki lahan gambut seperti di Kecamatan Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan, Jagoi Babang, Seluas dan Menterado. Kelima kecamatan ini rata-rata berada pada lokasi perkebunan perusahaan sawit," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.

Untuk itu, pihaknya terus memperkuat kerjasama dengan Pemda, TNI dan elemen-elemen masyarakat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya Karhutla.

"Kita tidak menginginkan adanya penegakan hukum , karena masalah Karhutla ini bisa kita atasi dan mencari solusinya," tegas dia.

Baca juga: Kapolda Kalbar: Penanganan Karhutla tanggung jawab bersama

Baca juga: Polda Kalbar gelar apel Operasi Bina Karuna Kapuas 2019

Baca juga: Kebakaran hutan-lahan berdampak pada pertumbuhan dan kecerdasan anak


Menurut yang perlu menjadi perhatian semua pihak baik swasta maupun pemerintah dalam penanganan Karhutla adalah upaya preventif. Di mana dalam melakukan upaya ini, perlu melakukan pemetaan titik api, mendeteksi dini, lakukan himbauan serta sosialisasi kepada pihak perusahaan dan masyarakat.

"Kita juga koordinasi dengan dinas terkait, dan memberdayakan peran Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta Kades atau Lurah sebagai kekuatan tiga pilar yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, memberdayakan peran Tomas dan mendorong Pemda melakukan upaya sesuai tupoksi nya," jelasnya.

Sementara dalam upaya preventif, Polres Bengkayang akan melakukan patroli bersama, mendatangi TKP dan melakukan pemadaman bersama stakeholder lainnya serta mengajak masyarakat dan perusahaan guna mengantisipasi kebakaran.

"Saya mengajak kepada seluruh pihak atau segenap elemen masyarakat bersinergi, bersatu padu untuk memberikan solusi bagi permasalahan Karhutla di Kabupaten Bengkayang," ujarnya.

Sebelumnya, telah dilakukan Apel Gelar Pasukan Bina Karuna Kapuas 2019 dalam rangka mengantisipasi Karhutla. Gelar pasukan dalam kesiapan operasi yang akan dilaksanakan selama 40 hari ke depan, antisipasi musim kemarau pada bulan Juli, Agustus dan September.

Sementara itu, Perwira Penghubung Kodim 1202, Singkawang Mayor inf. Sartono mengatakan pada intinya baik TNI – Polri serta pemerintah akan melakukan persiapan hari kemarau. TNI sendiri akan melakukan gelar pasukan penanganan Karhutla di Kodim 1202 Singkawang.

"Karena kita membawahi dua Kodim, Bengkayang dan Sambas serta di Singkawang jadi gelar pasukan di laksanakan di Kodim 1202 Singkawang. Tentu kita melakukan pemetaan di Kabupaten Bengkayang , pemetaan wilayah gambut dan tidak gambut. Yang kita fokuskan ialah wilayah gambut yang berada di wilayah pesisir (Sungai Raya, Sungai Raya Kepulauan dan Capkala). Kalau wilayah Bengkayang ke Jagoi Babang itu bukan wilayah gambut, tapi perlu diwaspadai karena terdapat perkebunan dan pertanian," papar dia.

Pewarta: Dedi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019