Jakarta (ANTARA) - Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan bahwa penerapan sistem tilang elektronik atau ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) untuk mengubah perilaku masyarakat dalam berkendara sesuai peraturan.

"Jadi kalau ada macam-macam, itu terekam semua. Ini akan mengubah perilaku," ujarnya, saat memberikan sosialisasi penerapan ETLE, di Gedung Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat.

Dengan adanya ETLE, menurut Gatot Eddy, membuat masyarakat akan lebih tertib berlalu lintas di jalan raya. Selain itu, kebijakan ETLE ini juga diharapkan mampu mencegah adanya oknum anggota polisi lalu lintas yang bermain di lapangan.

"Anggota aja enggak berani bermain sekarang. Katakan ada oknum anggota yang sengaja mencari kesalahan sudah tidak bisa karena sudah terekam pelanggarannya. Jika anggota mencari-cari kesalahan akan terekam juga dengan kamera ETLE," kata dia.
Baca juga: Ombudsman RI sebut ETLE berikan kepastian dalam penegakan hukum

Dia juga berharap penerapan ETLE nantinya juga akan mengurangi jumlah petugas kepolisian yang berada di lapangan karena semua pengawasan dilakukan melalui sistem.

"Saya waktu di Georgia dan China, petugas lalu lintas di lapangan itu jarang, kalau di kita kan enggak ada ETLE, bahkan lampu merah diterobos. Itu kan budaya dan budaya ini pelan-pelan dengan teknologi akan diubah," ujarnya lagi.

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019