Jambi (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan kesulitan memadamkan api yang membakar lahan gambut di Desa Arang-arang, Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi.

"Selain lokasi yang cukup jauh serta kedalaman lahan gambut yang cukup dalam, mencapai tiga meter, maka membuat tim Satgas susah memadamkan api di sana," kata Komandan Resor Militer 042/Garuda Putih sekaligus Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kolonel Arh Elpis Rudy di Jambi Senin.

Petugas berupaya melakukan pemadaman dari darat dan udara. Tim pemadam kebakaran di darat dan udara masing-masing mencakup sekitar 200 personel.

Upaya pemadaman dari udara dilakukan dengan mengerahkan helikopter untuk melakukan pengeboman air ke lahan yang terbakar. Sementara itu, tim pemadaman kebakaran di darat antara lain membuat kanal pembatas berisi air untuk mencegah api meluas.

Elphis Rudi menjelaskan, 36 hektare area yang terbakar merupakan lahan masyarakat. Tim pemadam sudah berhasil memadamkan sekitar 29 hektare lahan yang terbakar.

"Kalau saya lihat, ini memang ada unsur kesengajaan dalam membakar lahan," katanya, menambahkan pelaku pembakaran masih diselidiki petugas.

Elphis mengimbau seluruh warga dan pengelola perusahaan perkebunan tidak membuka lahan dengan cara membakar karena selama musim kemarau api sekecil apa pun dapat merambat dengan cepat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi Bachyuni mengatakan sejak Januari hingga saat ini setidaknya ada 215 hektare lahan yang terbakar.

"Lahan terbakar kebanyakan di Kabupaten Muarojambi. Data terakhir itu sekitar lebih kurang 50 hektare lahan yang terbakar," katanya.

Bachyuni menyebutkan bahwa keterbatasan sumber air, angin, dan kedalaman lahan gambut menjadi kendala petugas dalam memadamkan api.

Baca juga:
Bupati Muarojambi turut padamkan kebakaran lahan di Kumpeh Ulu
Karyawan perkebunan sawit Muarojambi "ronda karhutla" 24 jam

 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019