Jakarta (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan investigasi penyebab bencana longsor di PT Freeport segera dilakukan setelah proses evakuasi usai.
"Ini musibah yang paling mengerikan, terowongannya itu ambruk. Pemerintah akan melakukan investigasi secara detail dengan melibatkan tim ahli yang disupervisi langsung oleh Kementerian ESDM dan Kemnakertrans secara bersama," kata Menakertrans dalam Raker dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa.
Muhaimin mengharapkan proses evakuasi para korban pekerja tambang Freeport tersebut, terus dilaksanakan secara maksimal.
"Proses evakuasi harus segera dipercepa, dan ditargetkan selesai hari Selasa ini," ucap Muhaimin.
Setelah proses evakuasi para korban selesai dilaksanakan, maka penyelidikan dan investigasi dapat segera dimulai untuk mengetahui penyebab utama terjadinya kasus kecelakaan kerja ini.
Investigasi akan dilakukan untuk mengungkap penyebab utama terjadinya longsor itu, apakah murni kecelakaan karena faktor alam atau terdapat unsur keteledoran manusia.
"Kita akan melakukan investigasi seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setiap pelanggaran peraturan harus dimintai pertanggung jawaban," tutur Muhaimin.
Namun, investigasi belum dapat mulai sebelum seluruh korban dapat dievakuasi.
"Sekarang konsentrasi kita seluruhnya kepada upaya penyelamatan," tutur Muhaimin.
Penanganan evakuasi terhadap para korban itu tidak hanya dilakukan pihak Freeport, tapi juga dilakukan oleh Basarnas yang diawasi secara ketat.
Hingga Selasa (21/5) siang, sebanyak 31 pekerja sudah dievakuasi dari reruntuhan atap terowongan "Big Gossan".
Sebanyak 10 orang di antaranya selamat, 21 orang lainnya meninggal dan tujuh orang masih dicari.
Muhaimin mengatakan pemerintah menyesalkan terjadinya kecelakaan kerja itu, dan berjanji akan mengusut secara tuntas penyebabnya.
(A043/C004)
"Ini musibah yang paling mengerikan, terowongannya itu ambruk. Pemerintah akan melakukan investigasi secara detail dengan melibatkan tim ahli yang disupervisi langsung oleh Kementerian ESDM dan Kemnakertrans secara bersama," kata Menakertrans dalam Raker dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa.
Muhaimin mengharapkan proses evakuasi para korban pekerja tambang Freeport tersebut, terus dilaksanakan secara maksimal.
"Proses evakuasi harus segera dipercepa, dan ditargetkan selesai hari Selasa ini," ucap Muhaimin.
Setelah proses evakuasi para korban selesai dilaksanakan, maka penyelidikan dan investigasi dapat segera dimulai untuk mengetahui penyebab utama terjadinya kasus kecelakaan kerja ini.
Investigasi akan dilakukan untuk mengungkap penyebab utama terjadinya longsor itu, apakah murni kecelakaan karena faktor alam atau terdapat unsur keteledoran manusia.
"Kita akan melakukan investigasi seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setiap pelanggaran peraturan harus dimintai pertanggung jawaban," tutur Muhaimin.
Namun, investigasi belum dapat mulai sebelum seluruh korban dapat dievakuasi.
"Sekarang konsentrasi kita seluruhnya kepada upaya penyelamatan," tutur Muhaimin.
Penanganan evakuasi terhadap para korban itu tidak hanya dilakukan pihak Freeport, tapi juga dilakukan oleh Basarnas yang diawasi secara ketat.
Hingga Selasa (21/5) siang, sebanyak 31 pekerja sudah dievakuasi dari reruntuhan atap terowongan "Big Gossan".
Sebanyak 10 orang di antaranya selamat, 21 orang lainnya meninggal dan tujuh orang masih dicari.
Muhaimin mengatakan pemerintah menyesalkan terjadinya kecelakaan kerja itu, dan berjanji akan mengusut secara tuntas penyebabnya.
(A043/C004)