Sentani (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura mengingatkan warga tentang cuaca ekstrem yang berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor di daerah setempat.
Hal ini sesuai peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura tentang cuaca ekstrem pada Jumat (7/6).
Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Jan Willem Rumere di Sentani, Jumat, mengatakan warga harus mengantisipasi perubahan cuaca pada malam hari ketika terjadi hujan dengan intensitas lebat.
“Kondisi cuaca saat ini berawan pada pagi dan siang hari, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi hujan lebat pada malam hari sehingga warga yang bermukim di bantaran sungai, lereng gunung, harus meningkatkan kewaspadaan,” katanya.
Menurut Rumere, kemungkinan banjir dan longsor dapat terjadi sesuai informasi dari BMKG Wilayah V Jayapura, sehingga warga harus lebih waspada terkait perubahan cuaca saat ini.
“Kami tidak ingin hal-hal yang tidak diinginkan menimpa warga Kabupaten Jayapura. Untuk itu peringatan dini sesuai informasi BMKG harus dipatuhi dengan baik,” ujarnya.
Dia menjelaskan informasi lainnya terkait cuaca ekstrem yaitu tinggi gelombang di utara Papua berkisar 0,5-1,5 meter sehingga harus diwaspadai warga yang tinggal di wilayah pesisir maupun nelayan.
“Utara Papua berarti laut (Samudera Pasifik) mulai perairan Jayapura hingga Sarmi, sehingga nelayan yang ingin mencari ikan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi kecelakaan atau hal-hal yang dapat merugikan diri, keluarga, maupun orang lain,” katanya.
Sedangkan untuk air laut pasang surut berkisar 0,1 meter dan pasang naik 1,1 meter itu terjadi pada pukul 20.00 WIT sehingga harus diwaspadai.
“Tinggi gelombang jangan dianggap sepele, karena bencana dan musibah terjadi kapan saja dan di waktu apapun, sehingga harus menjadi catatan penting bagi semua pihak khususnya warga,” ujarnya.