Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Senin sore dijadwalkan menerima kunjungan Perdana Menteri Papua Nugini Peter Charles Paire O'Neill di Istana Merdeka Jakarta.

Dalam pertemuan yang berlangsung mulai pukul 15.30 WIB tersebut selain pertemuan empat mata antara Presiden dengan PM O'Neill, juga dilakukan pembicaraan bilateral delegasi kedua negara serta penandatanganan perjanjian kerjasama antar kedua negara.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu, mengatakan, selama berada di Indonesia, Perdana Menteri Papua Nugini akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RI.

"Adapun fokus utama pertemuan bilateral adalah meningkatkan hubungan bilateral melalui penyusunan suatu kerangka kerja sama melingkupi berbagai bidang. Kedua menilai penting upaya peningkatan kerja sama ekonomi dan people-to-people contact, terlebih lagi memiliki perbatasan darat yang sangat signifikan," kata Faizasyah.

Ia menambahkan,"Pertemuan ini merupakan yang kedua kalinya antara Presiden Yudhoyono dan Perdana Menteri O`Neil setelah melakukan pertemuan bilateral di sela Bali Democracy Forum, 9 November 2012. Dalam pertemuan di Bali tersebut, telah dibahas kerja sama di bidang perhubungan udara, migas, dan kelistrikan."

Sementara itu, usai pertemuan bilateral pada tanggal 17 Juni 2013 di Jakarta nanti, kedua pemimpin dijadwalkan akan menyaksikan penandatanganan perjanjian ekstradisi, perjanjian dasar tentang pengaturan perbatasan, dan perjanjian angkutan udara.

"Pemerintah Indonesia menilai penting terjalinnya hubungan bersahabat yang kokoh di antara kedua negara, dan juga adanya peningkatan kerja sama yang bersifat komprehensif. Hal ini merupakan suatu keniscayaan, terlebih lagi Papua Nugini merupakan satu-satunya negara di kawasan Pasifik yang memiliki perbatasan darat dengan Indonesia," kata Faizasyah. (P008)

Pewarta : Panca Hari Prabowo
Editor :
Copyright © ANTARA 2024