Wellington, Selandia Baru (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengatakan upaya Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan persuasif untuk membebaskan pilot Kapten Philip Mark Mehrtens dari penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) disetujui Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon.
"Ada sedikit juga disinggung sandera di Papua. Saya sampaikan bahwa Indonesia berkomitmen untuk membebaskan, cuma kita lebih mengutamakan keselamatan dari pilot itu sehingga kita melakukannya dengan cara persuasif," kata Wapres Ma'ruf Amin usai pertemuan bilateral di Gedung Parlemen Selandia Baru,Selasa sore waktu setempat.
Wapres mengatakan upaya persuasif ditempuh Pemerintah Indonesia untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan.
"Dan beliau setuju bahwa pendekatannya harus persuasif, karena ini hal-hal yang sensitif," ujarnya.
Ma'ruf mengatakan Pemerintah Indonesia memahami keprihatinan Pemerintah Selandia Baru masih berlanjutnya penyanderaan Kapten Philip Mehrtens oleh KKB Papua.
"Saya ingin tegaskan kembali Pemerintah Indonesia berkomitmen mengupayakan bebaskan pilot dan prioritas utama dalam upaya tersebut adalah keselamatan Kapten Philip Mehrtens," katanya.
Untuk itu, kata Wapres Ma'ruf, Pemerintah Indonesia terus mengupayakan pendekatan persuasif melalui tokoh masyarakat dan gereja.
Wapres juga mengatakan, opsi pelibatan pihak asing dalam upaya lain pembebasan sandera perlu dipertimbangkan kembali mengingat sensitivitas masalah itu dan perlu komunikasi
intensif antara Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru terkait pembebasan Kapten Philip.
Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens warga negara Selandia Baru disandera KKB Papua sejak 7 Februari 2023 dan Pemerintah Selandia Baru menyuarakan keprihatinannya dan khawatirkan keselamatan Kapten Philip.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres: PM Luxon setuju pendekatan persuasif bebaskan Kapten Philip