Sentani (ANTARA News) - Seorang nelayan hilang di perairan yang berada di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini (PNG) sejak Sabtu (25/1).
Kepala Sub Seksi Operasi SAR (Search And Rescue) Jayapura Sunarto mengatakan nelayan ini hilang akibat terjatuh dari perahu motor saat hendak berlayar di perbatasan kedua negara Indonesia dan Papua Nugini (PNG) usai mencari ikan.
"Hingga saat ini nelayan tersebut belum kami temukan," tandasnya kepada Antara ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Sentani, Kamis.
Sunarto menjelaskan bahwa pada mulanya korban atas nama Adam (47) bersama kedua rekan nelayan lainnya dalam perahu yang sama hendak kembali ke Jayapura pada hari Sabtu (25/1), namun tiba-tiba perahunya diterpa badai kencang sehingga korban yang duduk bagian dibelakang perahu terjatuh dan hilang ke dalam laut.
"Kedua rekan korban atas nama Rusli (24) dan Iwan (29) akhirnya berhenti dan mencari rekannya yang terjatuh namun tidak membuahkan hasil," ujarnya.
Ia menuturkan, akhirnya kedua rekan korban akhirnya memutuskan kembali ke Jayapura pada Minggu (26/1) pukul 04.00 dini hari dan melapor kepada seorang anggota Pol Airud Polda Papua.
"Dari informasi tersebut keluarga korban bersama perahu nelayan lainnya melakukan pencarian dan informasi ini dilaporkan kepada Kantor SAR Jayapura pukul 13.00 WIT oleh anggota Pol Airud Polda Papua," urainya.
Sunarto mengungkapkan dari Informasi tersebut pihaknya menginstruksikan melakukan operasi pencarian bersama dengan 2 perahu nelayan setempat. Dimana saat ini tim SAR Kantor SAR Jayapura dan seorang anggota Bakorkamla masih melakukan pencarian di perbatasan kedua negara yakni RI-PNG.
"Saat ini titik pencarian difokuskan di perbatasan kedua negara dan semoga korban dapat segera ditemukan mengingat kondisi cuaca saat ini kurang baik," pungkasnya. (*)
Kepala Sub Seksi Operasi SAR (Search And Rescue) Jayapura Sunarto mengatakan nelayan ini hilang akibat terjatuh dari perahu motor saat hendak berlayar di perbatasan kedua negara Indonesia dan Papua Nugini (PNG) usai mencari ikan.
"Hingga saat ini nelayan tersebut belum kami temukan," tandasnya kepada Antara ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Sentani, Kamis.
Sunarto menjelaskan bahwa pada mulanya korban atas nama Adam (47) bersama kedua rekan nelayan lainnya dalam perahu yang sama hendak kembali ke Jayapura pada hari Sabtu (25/1), namun tiba-tiba perahunya diterpa badai kencang sehingga korban yang duduk bagian dibelakang perahu terjatuh dan hilang ke dalam laut.
"Kedua rekan korban atas nama Rusli (24) dan Iwan (29) akhirnya berhenti dan mencari rekannya yang terjatuh namun tidak membuahkan hasil," ujarnya.
Ia menuturkan, akhirnya kedua rekan korban akhirnya memutuskan kembali ke Jayapura pada Minggu (26/1) pukul 04.00 dini hari dan melapor kepada seorang anggota Pol Airud Polda Papua.
"Dari informasi tersebut keluarga korban bersama perahu nelayan lainnya melakukan pencarian dan informasi ini dilaporkan kepada Kantor SAR Jayapura pukul 13.00 WIT oleh anggota Pol Airud Polda Papua," urainya.
Sunarto mengungkapkan dari Informasi tersebut pihaknya menginstruksikan melakukan operasi pencarian bersama dengan 2 perahu nelayan setempat. Dimana saat ini tim SAR Kantor SAR Jayapura dan seorang anggota Bakorkamla masih melakukan pencarian di perbatasan kedua negara yakni RI-PNG.
"Saat ini titik pencarian difokuskan di perbatasan kedua negara dan semoga korban dapat segera ditemukan mengingat kondisi cuaca saat ini kurang baik," pungkasnya. (*)