Jakarta (Antara Papua) - Pemerintah Provinsi Papua mendorong mahasiswa penerima bantuan pendidikan (beasiswa) di dalam negeri maupun luar negei, agar menyelesaikan perkulihaannya secepatnya atau sesuai target waktu yang ditetapkan.

"Pemprov Papua sedang mendata kembali para penerima bantuan pendidikan baik yang menempuh pendidikan di luar negeri maupun di dalam negeri, kemudian mendorong mereka menyelesaikan secepatnya," kata Kepala Bagian Pengolahan Data Sumber Daya Manusia (SDM) Pemprov Papua Bernedetta Goo, kepada Antara di Jakarta, Senin.

Diakuinya, dengan adanya target tertentu dari Pemprov Papua diharapkan mahasiswa penerima bantuan pendidikan benar-benar dapat menyelesaikan pendidikannya sesuai target.

Target tersebut diperlukan agar mahasiswa serius dalam menuntut ilmu dan bila tidak sesuai waktu akan dilakukan penilaian sebelum diambil keputusan apakah yang bersangkutan dipindahkan ke universitas di negara lain.

Sejauh ini, kendala mahasiswa asal Papua khusus yang menuntut ilmu di luar negeri yakni bahasa, sehingga ke depan pembekalan bahasa Inggris lebih banyak dari aspek waktu.

Selain itu rekrumen juga akan dilakukan sejak kelas satu SMA sehingga nantinya lebih fasih dalam berbahasa.

"Sebagian besar penerima bantuan yang menuntut ilmu di luar negeri mengalami kesulitan dalam berbahasa," ujar Bernedeta Goo.

Versi Pemprov Papua, mahasiswa penerima bantuan pendidikan yang menuntut ilmu di negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura tercatat sebanyak 24 orang. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024