Jayapura (Antara Papua) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1707/Merauke menggelar seminar kebangsaan di Gedung Olah Raga Merauke dengan tujuan untuk mengajak semua generasi muda meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan.
"Seminar itu mengusung tema `Indonesia Jaya dalam menyongsong 70 Tahun Kemerdekaan RI, bersama-sama kita hadapi ancaman nyata kehidupan bangsa dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan guna memperkokoh semangat gotong royong menuju Indonesia Emas 2045," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Teguh PR di Jayapura, Papua, Minggu malam.
Seminar yang digelar pada Minggu pagi itu dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Thobias yang didampingi Dandim 1707/MRK Letkol Inf I Made Alit Yudana dan dihadiri oleh mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh agama, para pemuda.
Dandim 1707/MRK yang menjadi nara sumber pada acara tersebut menjelaskan tentang penerapan dalam memperkokoh nilai luhur budaya bangsa sebagai modal utama menuju Indonesia Emas 2045.
"Perlu di ingat bangsa Indonesia dihadapkan pada ancaman nyata yang tidak ringan. Sebuah fenomena sudah sering terlihat pada satu sisi sebagai bangsa mulai hilang, dilihat dari nilai luhur bangsa Indonesia seperti semangat persatuan dan kesatuan, semangat gotong-royong serta mengedepankan Pancasila dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan bangsa," kata Teguh menirukan penjelasan Dandim Merauke.
Pada sisi lain tanpa disadari, kata Teguh, telah muncul banyak ancaman nyata yang masuk hingga keruang-ruang pribadi dalam kehidupan rumah tangga di tanah air.
Kombinasi dua kekuatan ini jika tidak dihadapi secara bersama-sama dengan semangat persatuan dan kesatuan, semangat gotong royong sebagai bangsa, bisa dipastikan makin melemahkan soliditas kita sebagai bangsa Indonesia.
"Pentingnya upaya kongkrit bagi generasi muda sebagai simpul pemersatu bangsa dan negara untuk membangkitkan semangat patriotisme, dalam perjalanan sejarah itu telah menimbulkan gagasan, sikap dan tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu adalah pengejawantahan dari satu Wawasan Kebangsaan," katanya.
Perjuangan bangsa Indonesia, lanjut Teguh, telah diukir dengan tinta emas oleh para pahlawan-pahlawan dengan gagah berani mengorbankan jiwa raga sampai titik darah penghabisan sehingga membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari nusantara.
"Untuk itu, perlu adanya motivasi untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan, semangat gotong royong guna menyatukan bangsa dalam menghadapi ancaman nyata dan berhasil menuju Indonesia Emas 2045 serta meningkatkan rasa nasionalisme bagi para generasi muda Indonesia," katanya. (*)
"Seminar itu mengusung tema `Indonesia Jaya dalam menyongsong 70 Tahun Kemerdekaan RI, bersama-sama kita hadapi ancaman nyata kehidupan bangsa dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan guna memperkokoh semangat gotong royong menuju Indonesia Emas 2045," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Teguh PR di Jayapura, Papua, Minggu malam.
Seminar yang digelar pada Minggu pagi itu dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Thobias yang didampingi Dandim 1707/MRK Letkol Inf I Made Alit Yudana dan dihadiri oleh mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh agama, para pemuda.
Dandim 1707/MRK yang menjadi nara sumber pada acara tersebut menjelaskan tentang penerapan dalam memperkokoh nilai luhur budaya bangsa sebagai modal utama menuju Indonesia Emas 2045.
"Perlu di ingat bangsa Indonesia dihadapkan pada ancaman nyata yang tidak ringan. Sebuah fenomena sudah sering terlihat pada satu sisi sebagai bangsa mulai hilang, dilihat dari nilai luhur bangsa Indonesia seperti semangat persatuan dan kesatuan, semangat gotong-royong serta mengedepankan Pancasila dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan bangsa," kata Teguh menirukan penjelasan Dandim Merauke.
Pada sisi lain tanpa disadari, kata Teguh, telah muncul banyak ancaman nyata yang masuk hingga keruang-ruang pribadi dalam kehidupan rumah tangga di tanah air.
Kombinasi dua kekuatan ini jika tidak dihadapi secara bersama-sama dengan semangat persatuan dan kesatuan, semangat gotong royong sebagai bangsa, bisa dipastikan makin melemahkan soliditas kita sebagai bangsa Indonesia.
"Pentingnya upaya kongkrit bagi generasi muda sebagai simpul pemersatu bangsa dan negara untuk membangkitkan semangat patriotisme, dalam perjalanan sejarah itu telah menimbulkan gagasan, sikap dan tekad yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa serta disemangati oleh cita-cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu adalah pengejawantahan dari satu Wawasan Kebangsaan," katanya.
Perjuangan bangsa Indonesia, lanjut Teguh, telah diukir dengan tinta emas oleh para pahlawan-pahlawan dengan gagah berani mengorbankan jiwa raga sampai titik darah penghabisan sehingga membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari nusantara.
"Untuk itu, perlu adanya motivasi untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan, semangat gotong royong guna menyatukan bangsa dalam menghadapi ancaman nyata dan berhasil menuju Indonesia Emas 2045 serta meningkatkan rasa nasionalisme bagi para generasi muda Indonesia," katanya. (*)