Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lanny Jaya mengalokasikan anggaran khusus sebesar Rp5 juta per ibu hamil sebagai bagian dari upaya meningkatkan derajat kesehatan perempuan dan anak.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lanny Jaya Christian Sohilait, di Jayapura, Kamis, mengatakan pemberian anggaran bagi ibu hamil ini bertujuan agar anak yang dilahirkan sehat dan ibunya cukup gizi.
"Meskipun tidak hapal angka statistiknya, namun angka kematian ibu dan anak menurun tahun ini berdasarkan jumlah pasien di rumah sakit," katanya.
Menurut Christian, berdasarkan pantauan pihaknya, program ini sudah menjangkau semua daerah yang berada di ruas jalan utama Kabupaten Lanny Jaya.
"Sayangnya, daerah selatan belum terlalu terjangkau karena belakangan wilayah tersebut terkena bencana embun asam dan hujan es sehingga banyak masyarakat yang mengungsi," ujarnya.
Dia menuturkan daerah selatan tersebut seperti Kuyawage, Wano Barat, Balingga dan Gua Balim.
"Selain program bagi ibu hamil ini, kami juga fokus pada pembenahan pelayanan dasar di puskesmas-puskesmas," katanya lagi.
Dia menambahkan, pembenahan ini dilakukan dengan adanya delapan dokter yang melakukan "mobile" ke puskesmas-puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan. (*)
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lanny Jaya Christian Sohilait, di Jayapura, Kamis, mengatakan pemberian anggaran bagi ibu hamil ini bertujuan agar anak yang dilahirkan sehat dan ibunya cukup gizi.
"Meskipun tidak hapal angka statistiknya, namun angka kematian ibu dan anak menurun tahun ini berdasarkan jumlah pasien di rumah sakit," katanya.
Menurut Christian, berdasarkan pantauan pihaknya, program ini sudah menjangkau semua daerah yang berada di ruas jalan utama Kabupaten Lanny Jaya.
"Sayangnya, daerah selatan belum terlalu terjangkau karena belakangan wilayah tersebut terkena bencana embun asam dan hujan es sehingga banyak masyarakat yang mengungsi," ujarnya.
Dia menuturkan daerah selatan tersebut seperti Kuyawage, Wano Barat, Balingga dan Gua Balim.
"Selain program bagi ibu hamil ini, kami juga fokus pada pembenahan pelayanan dasar di puskesmas-puskesmas," katanya lagi.
Dia menambahkan, pembenahan ini dilakukan dengan adanya delapan dokter yang melakukan "mobile" ke puskesmas-puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan. (*)