Timika (Antara Papua) - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) memberi dukungan penuh kepada Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, untuk membangun masyarakat di kampung-kampung pesisir agar lebih cepat maju.
Sekretaris Eksekutif LPMAK Emanuel Kemong kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan, sejak beberapa tahun silam LPMAK telah menjalin kerja sama dengan instansi teknis Pemkab Mimika seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan lainnya untuk menunjang pelayanan di kampung-kampung pesisir dan wilayah pegunungan.
Ke depan, kata Emanuel, kemitraan antara LPMAK dengan Pemkab Mimika dan pihak-pihak lainnya harus lebih diperkuat agar cita-cita memberdayakan masyarakat di wilayah pesisir dan pedalaman Mimika segera terwujud.
"Kami terus memberikan dukungan kepada pemerintah daerah sesuai visi-misi Bupati (Eltinus Omaleng) untuk menjadikan Mimika sebagai daerah yang aman, damai dan sejahtera. Kemitraan yang ada harus lebih diperkuat karena program pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir dan pegunungan sangat penting untuk meningkatkan kemandirian mereka," jelas Emanuel.
Ia mengatakan program pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir Mimika Timur Jauh terutama di Kampung Manasari dan Otakwa melalui pengembangan perkebunan kelapa yang diprakarsai oleh PT Freeport Indonesia sangat bermanfaat.
Dengan demikian, ketergantungan masyarakat pada bantuan dari pemerintah dan perusahaan semakin berkurang.
Pada jangka panjang, katanya, melalui tanaman kelapa itu masyarakat setempat dapat memperoleh tambahan penghasilan selain mengandalkan sektor perikanan yang menjadi primadona masyarakat wilayah pesisir Mimika.
Executive Vise President PT Freeport Indonesia Sony Prasetyo juga mendukung rencana Pemkab Mimika untuk membuka isolasi kawasan pesisir Mimika melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat.
"Sebagai perusahaan swasta kami mempunyai sejumlah program yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Kami akan mendukung sepenuhnya apa yang Pemkab Mimika canangkan. Kita akan lihat dimana Freeport maupun LPMAK bisa berperan lebih untuk mendukung apa yang diprogramkan oleh Bupati Mimika," ujar Sony.
Menyangkut keterlibatan PT Freeport dalam pengembangan perkebunan kelapa di Mimika Timur Jauh, dimana untuk tahap awal dibuka 30 hektare lahan perkebunan kelapa, menurut Sony, hal itu merupakan wujud dari kerja sama antara Pemkab Mimika, LPMAK, PT Freeport dan TNI AL.
Sony mengatakan, ke depan Freeport akan membutuhkan banyak sekali barang yang terbuat dari kelapa seperti pot, keset dan lainnya untuk menahan erosi di area reklamasi tambang terbuka Grassberg.
"Kalau saat ini kita tanam bibit kelapa maka kelak ekonomi masyarakat bisa bergerak. Hasil produksi masyarakat akan kami tampung. Dengan demikian masyarakat asli akan memiliki sumber penghasilan tetap dan secara otomatis roda perekonomian di kampung-kampung akan bergerak," jelasnya. (*)
Sekretaris Eksekutif LPMAK Emanuel Kemong kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan, sejak beberapa tahun silam LPMAK telah menjalin kerja sama dengan instansi teknis Pemkab Mimika seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan lainnya untuk menunjang pelayanan di kampung-kampung pesisir dan wilayah pegunungan.
Ke depan, kata Emanuel, kemitraan antara LPMAK dengan Pemkab Mimika dan pihak-pihak lainnya harus lebih diperkuat agar cita-cita memberdayakan masyarakat di wilayah pesisir dan pedalaman Mimika segera terwujud.
"Kami terus memberikan dukungan kepada pemerintah daerah sesuai visi-misi Bupati (Eltinus Omaleng) untuk menjadikan Mimika sebagai daerah yang aman, damai dan sejahtera. Kemitraan yang ada harus lebih diperkuat karena program pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir dan pegunungan sangat penting untuk meningkatkan kemandirian mereka," jelas Emanuel.
Ia mengatakan program pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir Mimika Timur Jauh terutama di Kampung Manasari dan Otakwa melalui pengembangan perkebunan kelapa yang diprakarsai oleh PT Freeport Indonesia sangat bermanfaat.
Dengan demikian, ketergantungan masyarakat pada bantuan dari pemerintah dan perusahaan semakin berkurang.
Pada jangka panjang, katanya, melalui tanaman kelapa itu masyarakat setempat dapat memperoleh tambahan penghasilan selain mengandalkan sektor perikanan yang menjadi primadona masyarakat wilayah pesisir Mimika.
Executive Vise President PT Freeport Indonesia Sony Prasetyo juga mendukung rencana Pemkab Mimika untuk membuka isolasi kawasan pesisir Mimika melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat.
"Sebagai perusahaan swasta kami mempunyai sejumlah program yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Kami akan mendukung sepenuhnya apa yang Pemkab Mimika canangkan. Kita akan lihat dimana Freeport maupun LPMAK bisa berperan lebih untuk mendukung apa yang diprogramkan oleh Bupati Mimika," ujar Sony.
Menyangkut keterlibatan PT Freeport dalam pengembangan perkebunan kelapa di Mimika Timur Jauh, dimana untuk tahap awal dibuka 30 hektare lahan perkebunan kelapa, menurut Sony, hal itu merupakan wujud dari kerja sama antara Pemkab Mimika, LPMAK, PT Freeport dan TNI AL.
Sony mengatakan, ke depan Freeport akan membutuhkan banyak sekali barang yang terbuat dari kelapa seperti pot, keset dan lainnya untuk menahan erosi di area reklamasi tambang terbuka Grassberg.
"Kalau saat ini kita tanam bibit kelapa maka kelak ekonomi masyarakat bisa bergerak. Hasil produksi masyarakat akan kami tampung. Dengan demikian masyarakat asli akan memiliki sumber penghasilan tetap dan secara otomatis roda perekonomian di kampung-kampung akan bergerak," jelasnya. (*)