Jayapura (Antara Papua) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat berkomitmen untuk tetap melanjutkan program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) pada 2016.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Elias Wonda di Jayapura, Jumat, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah di kabupaten/kota untuk membahas masalah pembiayaan.

"Selama ini pemprov yang menanggung semua pembiyaan mulai dari tahap seleksi dari kabupaten ke provinsi dan dari provinsi ke tempat studi," katanya.

Menurut Elias, padahal sesuai dengan MoU seharusnya pembiayaan dari kabupaten ke provinsi menjadi tanggung jawab kabupaten, sementara dari provinsi ke tempat studi yang akan membayar.

"Jumlah siswa-siswi ADEM-ADIK yang telah dikirim keluar Papua sampai saat ini berjumlah 1708 orang, namun yang aktif hanya sekitar 1308 orang," ujarnya.

Dia menuturkan untuk itu perlu ada solusinya, pasalnya siswa peserta program ADEM-ADIK ini banyak yang tidak aktif dan malas.

"ADEM-ADIK ini merupakan program pemerintah yang kini menjadi primadona bagi warga Papua dan Papua Barat untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pengetahuan dan kemampuannya," katanya lagi.

Dia menambahkan program tersebut diluncurkan tiga tahun lalu untuk ADEM dan empat tahun lalu untuk ADIK di mana jumlah siswa-siswi maupun mahasiswa yang mengikutinya dari tahun ke tahun terus bertambah. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024