Jayapura (Antara Papua) - Manajemen Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku - Papua telah menyesuaikan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh SPBU dan APMS yang ada diwilayah kerjanya sejak 2 Januari 2016.

"Berdasarkan keputusan Menteri ESDM nomor 2k/12/MEM/2016 tentang harga eceran jenis bahan bakar btertentu dan jenis bahan bakar minyak khusus penugasan, kami di MOR VIII juga telah melakukan penyesuaian," ucap General Manager Pertaminan MOR VIII Eldi Hendry di Jayapura, Selasa.

Disebutkannya, untuk harga eceran BBM tertentu jenis solar, harganya ditetapkan Rp5.650 perliter, sementara untuk Premium Ron 88, Rp6.950.

Ia juga mengungkapkan, penyesuaian pun dilakukan untuk harga jual pertalite, pertamax, pertamina dex dan solar/biosolar keekonomian di seluruh SPBU dan APMS yang ada di Papua dan Maluku.

"Untuk harga jual pertalite di Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara Rp8.100/liter. Harga jual pertamax di Papua Rp11.400, Papua Barat11.900, Maluku Rp10.600 dan Maluku Utara Rp12.000," katanya.

"Sementara harga jual pertamina dex di Papua dan Papua Barat Rp17.000, Maluku dan Maluku Utara Rp19.200 perliter. Untuk solar nonsubsidi, harga jual di Papua Rp10.150, Papua Barat Rp9.900, Maluku Rp10.150 dan Maluku Utara Rp9.950," sambung Hendry.

Ia pun menjamin bahwa penurunan harga jual seluruh jenis BBM tersebut tidak akan berpengaruh terhadap ketersediaan stoknya.

"Dapat kami pastikan bahwa stok BBM berada pada level aman. Harga baru tersebut akan disesuaikan pada dispenser totem di SPBU dan APMS," ujar dia. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024