Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT Jasa Raharja Cabang Papua pada tahun 2016 berupaya meningkatkan layanan kepada para peserta program melalui model Pelayanan Prima.
"Kita berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada masyarakat mengacu pada moto "PRIME (Proaktif, Ramah, Ikhlas, Mudah dan Empati)," ujar Kepala PT Jasa Raharja Cabang Papua, Eko Setyanto di Jayapura, Rabu.
Ditegaskan pelayanan prima harus secara terus menerus ditingkatkan, misalnya pembayaran santunan pada tahun 2015 mencapai Rp17 miliar lebih meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai Rp11 miliar lebih.
"Nilai tersebut bukan lantaran meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas udara, darat dan laut melainkan karena sistim jemput bola yang digunakan Jasa Raharja, sehingga klaim sudah langsung dibayarkan bahkan hanya dalam kurun waktu kurang lebih lima hari santunan sudah terbayarkan," kata dia.
Jasa Raharja dikatakannya juga mengedepankan upaya pencegahan agar angka kecelakaan lalu lintas bisa menurun, meski pihaknya siap membayar santunan berapapun jumlahnya.
"Pembayaran santunan tidak ada masalah, namun kita juga melakukan pencegahan untuk meminimalisir jumlah kecelakaan lalu lintas melalui pengadaan alat-alat keselamatan berkendara atau pun rambu-rambu lalu lintas," ucap Eko.
Ia pun mengklaim bahwa kerjasama dengan pihak Rumah sakit sangat membantu pihaknya dalam memberikan layanan yang prima kepada masyarakat.
"Kerja sama dengan rumah sakit sangat membantu kami dalam melakukan pembayaran santunan," ujar Eko. (*)
"Kita berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada masyarakat mengacu pada moto "PRIME (Proaktif, Ramah, Ikhlas, Mudah dan Empati)," ujar Kepala PT Jasa Raharja Cabang Papua, Eko Setyanto di Jayapura, Rabu.
Ditegaskan pelayanan prima harus secara terus menerus ditingkatkan, misalnya pembayaran santunan pada tahun 2015 mencapai Rp17 miliar lebih meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai Rp11 miliar lebih.
"Nilai tersebut bukan lantaran meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas udara, darat dan laut melainkan karena sistim jemput bola yang digunakan Jasa Raharja, sehingga klaim sudah langsung dibayarkan bahkan hanya dalam kurun waktu kurang lebih lima hari santunan sudah terbayarkan," kata dia.
Jasa Raharja dikatakannya juga mengedepankan upaya pencegahan agar angka kecelakaan lalu lintas bisa menurun, meski pihaknya siap membayar santunan berapapun jumlahnya.
"Pembayaran santunan tidak ada masalah, namun kita juga melakukan pencegahan untuk meminimalisir jumlah kecelakaan lalu lintas melalui pengadaan alat-alat keselamatan berkendara atau pun rambu-rambu lalu lintas," ucap Eko.
Ia pun mengklaim bahwa kerjasama dengan pihak Rumah sakit sangat membantu pihaknya dalam memberikan layanan yang prima kepada masyarakat.
"Kerja sama dengan rumah sakit sangat membantu kami dalam melakukan pembayaran santunan," ujar Eko. (*)