Jayapura (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, menyatakan produksi ikan tuna di daerah ini mencapai 17 ton per tahun, dengan hasil tangkapan tersebut berasal dari nelayan lokal yang memanfaatkan potensi kelautan sekitar.
Pelaksana Tugas Kepala DKP Kabupaten Jayapura Petrus Ohee, di Sentani, Kamis, mengatakan potensi perikanan dan kelautan di daerah ini sangat besar, terutama komoditas ikan tuna.
"Produksi ikan tuna di Kabupaten Jayapura cukup signifikan, yakni 17 ton per tahun, angka ini menunjukkan potensi kelautan kita sangat melimpah dan perlu terus dimanfaatkan secara berkelanjutan, " katanya pula.
Menurut Petrus, pencapaian ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam mendukung nelayan lokal melalui berbagai program bantuan, seperti alat tangkap dan pelatihan pengelolaan hasil tangkap.
"Kami terus mendorong nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan, tetapi tetap memperhatikan prinsip berkelanjutan agar potensi ikan tuna tetap lestari, " ujarnya.
Dia menjelaskan produksi ikan tuna ini didominasi oleh nelayan kecil menggunakan alat tangkap tradisional, dan hasil tangkapan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga dipasarkan ke wilayah lain.
"Nelayan kita bekerja keras untuk menangkap ikan tuna, dan hasilnya tidak hanya untuk konsumsi masyarakat setempat tetapi juga mulai dikirim ke beberapa daerah di luar Papua," katanya lagi.
Pihaknya terus berupaya meningkatkan dukungan infrastruktur perikanan, seperti cold storage dan pasar ikan modern, untuk membantu nelayan menyimpan dan memasarkan hasil tangkapan.
"Kami optimis pengelolaan yang baik dan dukungan pemerintah, produksi ikan tuna di Kabupaten Jayapura akan terus meningkat dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ujarnya pula.