Jayapura (Antara Papua) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Provinsi Papua tengah mengecek kesiapan sekolah yang akan menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer tahun ajaran 2015/2016.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Elias Wonda di Jayapura, Rabu mengatakan soal ketersediaan perangkat pendukung UN berbasis komputer, dalam waktu dekat akan ada tim dari pusat dan provinsi untuk melakukan pengecekan.
"Pada prinsipnya untuk perangkat sudah siap sebab lembaga penyelenggara sekolah ini yang mengajukan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua," katanya.
Elias menjelaskan namun nantinya jika masih ada yang kurang tetap akan dilengkapi, pasalnya ada tim yang turun untuk melakukan pengecekan ke kabupaten dan kota.
"Sedangkan jumlah lembaga pendidikan penyelenggara UN berbasis komputer naik tiga kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujarnya.
Dia menuturkan pada tahun ajaran 2015/2016, tercatat 42 lembaga pendidikan penyelenggara UN berbasis komputer, sedangkan sebelumnya hanya 10 lembaga saja.
"Tahun ini UN di Papua akan digelar pada 42 sekolah yang tersebar di delapan kabupaten, di mana secara nasional berada di urutan enam dari segi banyaknya lembaga penyelenggara," katanya lagi.
Dia menambahkan delapan kabupaten dan kota tersebut, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, Nabire, Biak, Kepulauan Yapen, Merauke dan Keerom.
"Dengan perincian 12 lembaga SMA (2507 siswa), 18 SMK (3357 siswa) dan 12 SMP (1407 siswa)," ujarnya lagi.
Jumlah seluruh siswa yang ikut UN sebanyak 6.271, sementara untuk lembaga penyelenggara di delapan wilayah ini bervariasi, misalnya Kota Jayapura lima SMP, enam SMA dan sembilan SMK.
Untuk Kabupaten Jayapura, empat SMP, tiga SMA dan dua SMK, sedangkan Mimika empat SMP dan satu SMK, Nabire tiga SMA dan satu SMK, Biak satu SMA dan dua SMK, Yapen satu SMA dan satu SMK, serta Merauke dan Keerom masing-masing satu SMK. (*)
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Elias Wonda di Jayapura, Rabu mengatakan soal ketersediaan perangkat pendukung UN berbasis komputer, dalam waktu dekat akan ada tim dari pusat dan provinsi untuk melakukan pengecekan.
"Pada prinsipnya untuk perangkat sudah siap sebab lembaga penyelenggara sekolah ini yang mengajukan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua," katanya.
Elias menjelaskan namun nantinya jika masih ada yang kurang tetap akan dilengkapi, pasalnya ada tim yang turun untuk melakukan pengecekan ke kabupaten dan kota.
"Sedangkan jumlah lembaga pendidikan penyelenggara UN berbasis komputer naik tiga kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujarnya.
Dia menuturkan pada tahun ajaran 2015/2016, tercatat 42 lembaga pendidikan penyelenggara UN berbasis komputer, sedangkan sebelumnya hanya 10 lembaga saja.
"Tahun ini UN di Papua akan digelar pada 42 sekolah yang tersebar di delapan kabupaten, di mana secara nasional berada di urutan enam dari segi banyaknya lembaga penyelenggara," katanya lagi.
Dia menambahkan delapan kabupaten dan kota tersebut, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, Nabire, Biak, Kepulauan Yapen, Merauke dan Keerom.
"Dengan perincian 12 lembaga SMA (2507 siswa), 18 SMK (3357 siswa) dan 12 SMP (1407 siswa)," ujarnya lagi.
Jumlah seluruh siswa yang ikut UN sebanyak 6.271, sementara untuk lembaga penyelenggara di delapan wilayah ini bervariasi, misalnya Kota Jayapura lima SMP, enam SMA dan sembilan SMK.
Untuk Kabupaten Jayapura, empat SMP, tiga SMA dan dua SMK, sedangkan Mimika empat SMP dan satu SMK, Nabire tiga SMA dan satu SMK, Biak satu SMA dan dua SMK, Yapen satu SMA dan satu SMK, serta Merauke dan Keerom masing-masing satu SMK. (*)