Jayapura (Antara Papua) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura terus berupaya meningkatkan penyebaran informasi yang tepat guna mendukung pembangunan.
Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG Wilayah V, Zem I Padama, di Jayapura, Selasa, mengatakan sosialisasi dan diseminasi informasi Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara dan Geofisika (MKKuG) yang akan digelar dalam waktu dekat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyebaran informasi.
"Sosialisasi ini juga bertujuan untuk membangun kultur mitigasi di kalangan masyarakat terhadap dampak dinamika kebumian berupa cuaca ekstrim, perubahan iklim, gempa bumi dan tsunami di Tanah Papua," katanya.
Menurut Zem, wilayah Papua dan Papua Barat merupakan provinsi terletak di bagian timur Indonesia, di mana dengan jumlah penduduk yang terus meningkat dan tingkat perekonomian terus maju, membutuhkan informasi potensi kebencanaan berkaitan dengan fenomena kebumian.
"Dengan begitu banyaknya bencana dan fenomena kebumian yang ekstrim di kedua provinsi ini, maka diperlukan pondasi kuat agar masyarakat mengenali potensi yang ada di sekitarnya," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu BMKG sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya juga bertujuan untuk menciptakan suatu pola kehidupan masyarakat yang lebih siap menghadapi dinamika atau fenomena alam.
"Sosialisasi MKKuG ini sebelumnya sudah pernah dilaksanakan di Raja Ampat, Serui, Biak, Sorong dan selanjutnya akan dilanjutkan di Kabupaten dan Kota Jayapura pada 2016 ini," katanya lagi.
Dia menambahkan sedangkan peserta sosialisasi ini lebih diutamakan bagi stakeholder atau instansi pemerintah dan media massa agar dapat menjalin hubungan kerja sama dalam memanfaatkan informasi yang diberikan BMKG. (*)
Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG Wilayah V, Zem I Padama, di Jayapura, Selasa, mengatakan sosialisasi dan diseminasi informasi Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara dan Geofisika (MKKuG) yang akan digelar dalam waktu dekat ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyebaran informasi.
"Sosialisasi ini juga bertujuan untuk membangun kultur mitigasi di kalangan masyarakat terhadap dampak dinamika kebumian berupa cuaca ekstrim, perubahan iklim, gempa bumi dan tsunami di Tanah Papua," katanya.
Menurut Zem, wilayah Papua dan Papua Barat merupakan provinsi terletak di bagian timur Indonesia, di mana dengan jumlah penduduk yang terus meningkat dan tingkat perekonomian terus maju, membutuhkan informasi potensi kebencanaan berkaitan dengan fenomena kebumian.
"Dengan begitu banyaknya bencana dan fenomena kebumian yang ekstrim di kedua provinsi ini, maka diperlukan pondasi kuat agar masyarakat mengenali potensi yang ada di sekitarnya," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu BMKG sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya juga bertujuan untuk menciptakan suatu pola kehidupan masyarakat yang lebih siap menghadapi dinamika atau fenomena alam.
"Sosialisasi MKKuG ini sebelumnya sudah pernah dilaksanakan di Raja Ampat, Serui, Biak, Sorong dan selanjutnya akan dilanjutkan di Kabupaten dan Kota Jayapura pada 2016 ini," katanya lagi.
Dia menambahkan sedangkan peserta sosialisasi ini lebih diutamakan bagi stakeholder atau instansi pemerintah dan media massa agar dapat menjalin hubungan kerja sama dalam memanfaatkan informasi yang diberikan BMKG. (*)