Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT Pertamina Maluku-Papua menyatakan kapal tanker yang mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi milik Pertamina mengalami keterlambatan dalam memasok BBM di wilayah Jayapura.
Taufikurachman, Area Manager Communication and Relation Pertamina Maluku-Papua di Jayapura, Jumat, mengungkapkan keterlambatan tersebut mengakibatkan penyaluran BBM nonsubsidi di sejumlah SPBU yang ada di Jayapura harus dikurangi.
"Sekarang kita harus gilir penyaluran BBM nonsubsidi ke SPBU, tapi stok masih ada namun memang harus diatur agar tidak habis sama sekali," katanya.
Diungkapkannya, kondisi tersebut akan segera teratasi karena kapal tanker yang mengangkut BBM tersebut akan segera tiba.
"Dijadwalkan kapal tersebut sudah masuk pada 15 Maret 2016, setelah itu pasokan ke SPBU akan kembali normal seperti sebelumnya," ujar Taufikurachman.
Ia pun membantah bahwa kelangkaan BBM nonsubsidi di Jayapura karena terkait kebakaran yang terjadi di Kantor Pertamina MOR VIII atau pun kapal tanker yang juga terbakar di perairan Biak Numfor beberapa hari yang lalu.
"Ini hanya masalah operasional saja, tidak ada hubungannya dengan dua kejadian tersebut. Ini murni karena masalah teknis yang membuat kapal tanker tersebut terlambat tiba di Jayapura," katanya.
Sementara itu salah satu konsumen pengguna BBM nonsubsidi jenis Pertamax Alexander mengaku sudah beberapa hari ini ia tidak bisa mendapatkan BBM tersebut dan terpaksa harus kembali menggunakan premium di kendaraannya. (*)
Taufikurachman, Area Manager Communication and Relation Pertamina Maluku-Papua di Jayapura, Jumat, mengungkapkan keterlambatan tersebut mengakibatkan penyaluran BBM nonsubsidi di sejumlah SPBU yang ada di Jayapura harus dikurangi.
"Sekarang kita harus gilir penyaluran BBM nonsubsidi ke SPBU, tapi stok masih ada namun memang harus diatur agar tidak habis sama sekali," katanya.
Diungkapkannya, kondisi tersebut akan segera teratasi karena kapal tanker yang mengangkut BBM tersebut akan segera tiba.
"Dijadwalkan kapal tersebut sudah masuk pada 15 Maret 2016, setelah itu pasokan ke SPBU akan kembali normal seperti sebelumnya," ujar Taufikurachman.
Ia pun membantah bahwa kelangkaan BBM nonsubsidi di Jayapura karena terkait kebakaran yang terjadi di Kantor Pertamina MOR VIII atau pun kapal tanker yang juga terbakar di perairan Biak Numfor beberapa hari yang lalu.
"Ini hanya masalah operasional saja, tidak ada hubungannya dengan dua kejadian tersebut. Ini murni karena masalah teknis yang membuat kapal tanker tersebut terlambat tiba di Jayapura," katanya.
Sementara itu salah satu konsumen pengguna BBM nonsubsidi jenis Pertamax Alexander mengaku sudah beberapa hari ini ia tidak bisa mendapatkan BBM tersebut dan terpaksa harus kembali menggunakan premium di kendaraannya. (*)