Jayapura (Antara Papua) - Universitas Pertahanan (Unhan) Sentul Bogor menawarkan program beasiswa S2 ilmu pertahanan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.
Wakil Rektor III Bidang Kerjasama Kelembagaan Universitas Pertahanan Marsda TNI Suparman Djapri di Jayapura, Selasa, mengatakan universitas ini memiliki Fakultas Strategi Pertahanan dimana Fakultas Strategi Pertahanan memiliki delapan program studi dan Fakultas Manajemen Pertahanan yang memiliki lima program.
"Kita harapkan dapat menarik minat untuk masuk Universitas Pertahanan, ada 10 program studi yang tidak ada di universitas lain karena memang ini berhubungan dengan masalah sistem pertahanan negara," katanya.
Suparman menjelaskan untuk itu pihaknya berharap dari Pemprov Papua dan Papua Barat bisa mengirimkan pegawai yang direkomendasikan oleh gubernur.
"Untuk menempuh kuliah di Unhan, kami menyediakan waktu selama dua tahun yakni satu tahun untuk proses perkuliahan, enam bulan untuk tesis dan enam bulan lagi untuk proses kuliah maupun tesis," ujarnya.
Dia menuturkan untuk biaya kuliah berasal dari APBN, namun yang menarik setelah lulus dari Unhan, pegawai memiliki kompetensi di bidang masing-masing, dan juga dapat menjadi kader intelektual bela negara yang saat ini dicanangkan oleh Kementerian Pertahanan.
"Sejak dibentuk pada 2009, belum ada mahasiswa asal Papua, sehingga kami ditugaskan secara langsung untuk menjemput bola dengan menawarkan kepada pemerintah daerah di Papua," katanya.
Dia menambahkan tidak ada kuota tertentu tetapi pihaknya mengharapkan untuk 10 program studi tersebut, harus ada perwakilan dari Papua, karena ini tidak dipungut biaya kuliah, tinggal di asrama, namun jelas untuk pendidikan semi militer. (*)
Wakil Rektor III Bidang Kerjasama Kelembagaan Universitas Pertahanan Marsda TNI Suparman Djapri di Jayapura, Selasa, mengatakan universitas ini memiliki Fakultas Strategi Pertahanan dimana Fakultas Strategi Pertahanan memiliki delapan program studi dan Fakultas Manajemen Pertahanan yang memiliki lima program.
"Kita harapkan dapat menarik minat untuk masuk Universitas Pertahanan, ada 10 program studi yang tidak ada di universitas lain karena memang ini berhubungan dengan masalah sistem pertahanan negara," katanya.
Suparman menjelaskan untuk itu pihaknya berharap dari Pemprov Papua dan Papua Barat bisa mengirimkan pegawai yang direkomendasikan oleh gubernur.
"Untuk menempuh kuliah di Unhan, kami menyediakan waktu selama dua tahun yakni satu tahun untuk proses perkuliahan, enam bulan untuk tesis dan enam bulan lagi untuk proses kuliah maupun tesis," ujarnya.
Dia menuturkan untuk biaya kuliah berasal dari APBN, namun yang menarik setelah lulus dari Unhan, pegawai memiliki kompetensi di bidang masing-masing, dan juga dapat menjadi kader intelektual bela negara yang saat ini dicanangkan oleh Kementerian Pertahanan.
"Sejak dibentuk pada 2009, belum ada mahasiswa asal Papua, sehingga kami ditugaskan secara langsung untuk menjemput bola dengan menawarkan kepada pemerintah daerah di Papua," katanya.
Dia menambahkan tidak ada kuota tertentu tetapi pihaknya mengharapkan untuk 10 program studi tersebut, harus ada perwakilan dari Papua, karena ini tidak dipungut biaya kuliah, tinggal di asrama, namun jelas untuk pendidikan semi militer. (*)