Jayapura (Antara Papua) - Kodam XVII/Cenderawasih bekerja sama dengan Bulog mengupayakan penyerapan sebanyak 30 ribu ton gabah dari hasil perluasan lahan sawah.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Teguh Pudji Rahardjo, di Jayapura, Senin, mengatakan Kodam Cenderawasih melalui satuan jajarannya dan Bulog Divre Provinsi Papua dan Papua Barat telah berhasil menyerap gabah sebanyak 21 ribu ton di 2015.

"Meskipun masih belum mencapai target yang dibebankan yakni sebanyak 30 ribu ton, namun prestasi serapan Bulog Divre Provinsi Papua dan Papua Barat itu merupakan yang terbaik di seluruh Indonesia," ujarnya.

Hal itu, kata Teguh, menjadi bukti keseriusan Kodam XVII/Cenderawasih dan jajaranya dalam membantu menyukseskan program swasembada pangan di wilayah Papua dan Papua Barat.

Tidak tercapainya target itu dikarenakan terjadi kekeringan di wilayah Merauke sebagai lumbung padi Papua dan gagal panen di beberapa tempat seperti Nabire dan Manokwari.

Kini target penyerapan gabah di 2016 pun masih sama yakni sebanyak 30 ribhu ton, dan Kodam XVII/Cenderawasih bersama Bulog akan mengupayakan pencapaian target tersebut.

"Melalui program penyerapan gabah, Bulog akan membeli berapapun gabah atau beras di pasaran sebagai upaya mencapai target serapan sebesar 30.000 ton," ujarnya.

Sementara ini, penyerapan gabah/beras yang dilakukan Bulog di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih khususnya Kodim 1703/Manokwari telah mencapai 228 ton dari target 900 ton, di wilayah Kodim 1705/Paniai sebanyak 85,02 ton dari target 500 ton dan wilayah Kodim 1707/Merauke sebanyak 1.773,6 ton dari target 28.600 ton.

Kodam XVII/Cenderawasih telah mengambil bagian dalam upaya mendukung program swasembada pangan nasional khususya di wilayah Papua dan Papua Barat sejak 2015.

Upaya yang dilakukan melalui Upaya Khusus (Upsus) swasembada pangan, berupa perluasan sawah (cetak sawah) dan kegiatan pendampingan, pengawalan dan penyerapan gabah dari petani.

Penyerapan gabah yang dikemas dalam program serapan gabah (sergab) itu merupakan kerja sama aparat kewilayahan (Kodim) dengan Bulog setempat, sebagai upaya nyata membeli gabah sebanyak-banyaknya dari para petani atau kelompok tani.

Program ini diluncurkan sebagai upaya menjaga stok beras nasional agar tetap aman dan sebagai upaya agar penguasaan distribusi beras tidak dikuasai oleh para pedagang besar maupun tengkulak di lapangan yang merugikan para petani dan masyarakat.

Sebagaimana pengalaman yang lalu apabila menjelang hari-hari besar seperti lebaran, Natal dan Tahun Baru, harga komoditas pangan melambung tinggi diantaranya beras, akibat permainan pedagang besar ataupun tengkulak. (*)

Pewarta : Pewarta: Anwar Maga
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024