Jayapura (Antara Papua) - Mantan presiden Timor Leste Jose Ramos Horta berkunjung ke Bank Papua di Jayapura, Senin, untuk mengetahui tata cara pengelolaan keuangan dan pembinaan bagi pengusaha lokal.
"Kunjungannya khusus terkait keuangan, jadi dia ingin mendapat infromasi dari kita tentang penyaluran dana pembangunan karena di sana juga ada beberapa bank dari Indonesia," ujar Direktur Umum dan Operasional Bank Papua Sharly Parangan, di Jayapura, Selasa.
Ia menjelaskan Ramos Horta tertarik mendapatkan informasi dari Bank Papua karena banyak kesamaan yang dimiliki kedua belah pihak, termasuk dari sisi industrinya.
"Timor Leste juga punya lembaga keuangan seperti kita, makanya dia mau melihat seperti apa karena potensi yang ada di sana mirip seperti kita. Mereka ada kopi, tambang, minyak dan gas. Kemudian mereka juga ingin mendapat informasi dari kita tentang pengelolaannya seperti apa," katanya.
Sharly juga menyampaikan bahwa Ramos Horta ingin mengetahui model penyaluran kredit dan pembinaan yang dilakukan Bank Papua dan para pihak yang dilibatkan.
"Kami sampaikan kita berusaha bagaimana pengusaha Papua bisa kita kembangkan dan kita sudah lakukan dengan mengadopsi beberapa model," ujarnya lagi.
Dikemukakannya, dari hasil kunjungan tersebut belum akan ada rencana kerja sama antar kedua belah pihak karena dari pembicaraan yang dilakukan lebih sebagai ajang tukar informasi.
"Kerja sama saya pikir belum ke arah situ tapi dengan informasi yang kita sampaikan mereka akan melihat seperti apa, karena ada beberapa kesamaan-kesamaan kita dan ternyata perdagangan disana banyak orang Indonesia," kata dia.
"Bahkan dia sangat tertarik pada industri traktor karena kualitas kita lebih bagus dibanding dari China, dan terkait harga tidak terlalu berbeda. Dan impor disana 80 persen dari Indonesa," sambung Sharly. (*)
"Kunjungannya khusus terkait keuangan, jadi dia ingin mendapat infromasi dari kita tentang penyaluran dana pembangunan karena di sana juga ada beberapa bank dari Indonesia," ujar Direktur Umum dan Operasional Bank Papua Sharly Parangan, di Jayapura, Selasa.
Ia menjelaskan Ramos Horta tertarik mendapatkan informasi dari Bank Papua karena banyak kesamaan yang dimiliki kedua belah pihak, termasuk dari sisi industrinya.
"Timor Leste juga punya lembaga keuangan seperti kita, makanya dia mau melihat seperti apa karena potensi yang ada di sana mirip seperti kita. Mereka ada kopi, tambang, minyak dan gas. Kemudian mereka juga ingin mendapat informasi dari kita tentang pengelolaannya seperti apa," katanya.
Sharly juga menyampaikan bahwa Ramos Horta ingin mengetahui model penyaluran kredit dan pembinaan yang dilakukan Bank Papua dan para pihak yang dilibatkan.
"Kami sampaikan kita berusaha bagaimana pengusaha Papua bisa kita kembangkan dan kita sudah lakukan dengan mengadopsi beberapa model," ujarnya lagi.
Dikemukakannya, dari hasil kunjungan tersebut belum akan ada rencana kerja sama antar kedua belah pihak karena dari pembicaraan yang dilakukan lebih sebagai ajang tukar informasi.
"Kerja sama saya pikir belum ke arah situ tapi dengan informasi yang kita sampaikan mereka akan melihat seperti apa, karena ada beberapa kesamaan-kesamaan kita dan ternyata perdagangan disana banyak orang Indonesia," kata dia.
"Bahkan dia sangat tertarik pada industri traktor karena kualitas kita lebih bagus dibanding dari China, dan terkait harga tidak terlalu berbeda. Dan impor disana 80 persen dari Indonesa," sambung Sharly. (*)