Jayapura (Antara Papua) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Festival musik dan Tarian di perbatasa RI-PNG, yakni di Skouw, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa.
"Festival ini diadakan untuk mengundang warga PNG untuk lebih sering mengunjungi Indonesia," ujar Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar Ratna Suranti, di Jayapura, Selasa.
Ia mengatakan, festival itu juga diramaikan dengan lomba menganyam rambut dan menyusun pinang.
Ia memandang kebudayaan yang ada di kawasan perbatasan RI-PNG itu memiliki kekhasannya tersendiri sehingga bisa dijadikan daya tarik bagi wisatawan asing.
"Indonesia memiliki potensi budaya yang besar untuk budaya. Kami akan bekerja lebih keras dan lebih mendukung promosi pariwisata," kata Ratna.
Sementara Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano bertutur bila pelaksanaan festival yang digelar di pasar perbatasan itu dilaksanakan untuk peningkatan promosi pariwisata nasional sekaligus untuk memperkenalkan tari tradisional yang ada di Kota Jayapura.
"Pariwisata merupakan sektor andalan Kota Jayapura yang terus diupayakan pengembangannya," kata Mano yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 21 Juli 2016.
Ia pun menilai pemerintah pusat kini telah sangat serius menggairahkan dunia pariwisata nasional, termasuk juga di Kota Jayapura yang memiliki banyak kekayaan budaya yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.
"Ini bentukan dorongan moril dari Kemenpar untuk lebih mempromosikan wisata Papua ke luar, khususnya ke kawasan pasifik," kata dia. (*)
"Festival ini diadakan untuk mengundang warga PNG untuk lebih sering mengunjungi Indonesia," ujar Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar Ratna Suranti, di Jayapura, Selasa.
Ia mengatakan, festival itu juga diramaikan dengan lomba menganyam rambut dan menyusun pinang.
Ia memandang kebudayaan yang ada di kawasan perbatasan RI-PNG itu memiliki kekhasannya tersendiri sehingga bisa dijadikan daya tarik bagi wisatawan asing.
"Indonesia memiliki potensi budaya yang besar untuk budaya. Kami akan bekerja lebih keras dan lebih mendukung promosi pariwisata," kata Ratna.
Sementara Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano bertutur bila pelaksanaan festival yang digelar di pasar perbatasan itu dilaksanakan untuk peningkatan promosi pariwisata nasional sekaligus untuk memperkenalkan tari tradisional yang ada di Kota Jayapura.
"Pariwisata merupakan sektor andalan Kota Jayapura yang terus diupayakan pengembangannya," kata Mano yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 21 Juli 2016.
Ia pun menilai pemerintah pusat kini telah sangat serius menggairahkan dunia pariwisata nasional, termasuk juga di Kota Jayapura yang memiliki banyak kekayaan budaya yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.
"Ini bentukan dorongan moril dari Kemenpar untuk lebih mempromosikan wisata Papua ke luar, khususnya ke kawasan pasifik," kata dia. (*)