Jayapura (Antara Papua) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian menerima kunjungan sekaligus silaturahmi dari perkumpulan warga etnis Tionghoa di ruang Cycloop Makodam, Bukit Polimak, Kota Jayapura, Papua.
Perkumpulan etnis Tionghoa yang berjumlah 14 orang perwakilan itu dipimpin oleh Frans Leo.
Pada kesempatan itu, Pangdam menyampaikan bahwa semua pihak perlu menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita harus belajar dari masalah Tanjung Balai bahwa kita tidak perlu saling menyalahkan tetapi harus menghormati. Di Papua kita tetap berupaya untuk tidak terjadi konflik masalah agama. Indonesia memiliki `center of grafity` yaitu Pancasila terutama sila ke-3 Persatuan Indonesia. Inilah yang menjadi pemersatu kita menjadi bangsa Indonesia," kata Pangdam Cenderawasih.
Warga Tionghoa memiliki potensi khas, yang bisa menjadi kekuatan strategis untuk membangun kemandirian bangsa Indonesia, khususnya di bidang perekonomian.
"Masyarakat Tionghoa itu punya etos kerja yang tinggi dan kemampuan menumbuhkan perekonomian. Hal ini tentu sangat penting dalam upaya memperkokoh industri nasional," katanya.
Dengan peran warga Tionghoa yang suka bekerja keras dan pantang mundur diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mewujudkan kemandirian di wilayah Papua dan Papua Barat.
"Untuk itu dengan modal kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman masyarakat diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Papua dan Papua Barat," katanya.
Ke depan, Pangdam berharap agar potensi yang ada pada masyarakat Tionghoa bisa untuk membantu pembangunan masyarakat di Papua.
Misalnya usaha untuk membantu di bidang pasar yang dikelola masyarakat Papua atau membantu `home industri` dengan memberdayakan masyarakat lokal untuk membuat produk olahan lokal, atau dalam bidang pemasarannya.
Sementara itu, Frans Leo perwakilan dari etnis Tiongha Papua pada kesempatan itu mengakui bahwa Papua memang kompleks, namun pemerintah terus berupaya membangun disemua lini pembangunann dengan harapan Papua segera maju.
"Kami yakin dan percaya bahwa pemerintah selalu hadir untuk masyarakatnyan terutama di Papua. Kami juga apresiasi masukan serta harapan Pangdam Cenderawasih kepada kami," kata Frans. (*)
Perkumpulan etnis Tionghoa yang berjumlah 14 orang perwakilan itu dipimpin oleh Frans Leo.
Pada kesempatan itu, Pangdam menyampaikan bahwa semua pihak perlu menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita harus belajar dari masalah Tanjung Balai bahwa kita tidak perlu saling menyalahkan tetapi harus menghormati. Di Papua kita tetap berupaya untuk tidak terjadi konflik masalah agama. Indonesia memiliki `center of grafity` yaitu Pancasila terutama sila ke-3 Persatuan Indonesia. Inilah yang menjadi pemersatu kita menjadi bangsa Indonesia," kata Pangdam Cenderawasih.
Warga Tionghoa memiliki potensi khas, yang bisa menjadi kekuatan strategis untuk membangun kemandirian bangsa Indonesia, khususnya di bidang perekonomian.
"Masyarakat Tionghoa itu punya etos kerja yang tinggi dan kemampuan menumbuhkan perekonomian. Hal ini tentu sangat penting dalam upaya memperkokoh industri nasional," katanya.
Dengan peran warga Tionghoa yang suka bekerja keras dan pantang mundur diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mewujudkan kemandirian di wilayah Papua dan Papua Barat.
"Untuk itu dengan modal kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman masyarakat diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Papua dan Papua Barat," katanya.
Ke depan, Pangdam berharap agar potensi yang ada pada masyarakat Tionghoa bisa untuk membantu pembangunan masyarakat di Papua.
Misalnya usaha untuk membantu di bidang pasar yang dikelola masyarakat Papua atau membantu `home industri` dengan memberdayakan masyarakat lokal untuk membuat produk olahan lokal, atau dalam bidang pemasarannya.
Sementara itu, Frans Leo perwakilan dari etnis Tiongha Papua pada kesempatan itu mengakui bahwa Papua memang kompleks, namun pemerintah terus berupaya membangun disemua lini pembangunann dengan harapan Papua segera maju.
"Kami yakin dan percaya bahwa pemerintah selalu hadir untuk masyarakatnyan terutama di Papua. Kami juga apresiasi masukan serta harapan Pangdam Cenderawasih kepada kami," kata Frans. (*)