Jayapura (Antara Papua) - Pemain bertahan tim Persipura Jayapura, Ricardo Salampessy membantah jika ada gap atau jurang pemisah antarusesama pemain di klub kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua itu, sehingga memburuknya sejumlah penampilan tim di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

"Wow itu kabar dari mana, karena hubungan pemain baik-baik saja," kata Ricardo Salampessy menjawab pertanyaan Antara di Kota Jayapura, Kamis terkait tudingan adanya gap antarsesama pemain Persipura Jayapura.

Menurut dia, siapa saja bisa menilai dan memberikan saran, koreksi serta kritikan kepada tim Persipura Jayapura namun, apa yang terjadi didalam tim yang telah empat kali juara Liga Indonesia, manajemen yang lebih tahu hingga teknis terkait pertandingan.

"Biarlah pengamat menilai, karena itu tugasnya mereka untuk menilai. Saya hanya mau sampaikan bahwa hubungan kami didalam tim baik-baik saja. Selebihnya soal teknis pertandingan bukan hak saya berkomentar," kata Ricardo lewat pesan media sosial.

Sebelumnya, mantan pemain Persipura Jayapura era 1970-an Nico Dimo menuding ada `gap` atau jurang pemisah antara sesama pemain di tim yang berjuluk Mutiara Hitam itu, sehingga berdampak pada hasil pertandingan di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

"Saya curiga di tubuh tim Persipura, antara sesama pemain itu ada sistem kubu-kubuan. Pemain tidak kompak dann solid lagi seperti dulu," kata Nico Dimo ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Rabu (3/8).

Nico menilai bahwa tim Persipura yang sering tampil pincang dalam sejumlah laga, bukan saja karena beberapa punggawanya cidera atau akumulasi kartu, tetapi kekompakan dan kerja sama antarpemain sudah tidak nampak.

"Kondisi tim Persipura saat ini sedang sakit. Indikasi terakhir, itu ketika Persipura dikalahkan tuan rumah Persepam Madura United dengan skor 0-2. Disitu saya lihat dalam tubuh tim Persipura diantara pemain ada blok atau kubu," katanya.

Hal ini, kata dia, secepat mungkin harus bisa dihilangkan oleh pelatih baru yang akan membesut klub kebanggaan warag Kota Jayapura dan Papua itu agar target prestasi yang ingin diraih bisa diwujudkan.

"Ketika pelatih baru masuk, sistem kubu-kubuan ini harus bisa segera dihilangkan. Saya duga ada blok atau kubu di dalam Persipura. Ada kubunya Boas TE Solossa, Ian Louis Kabes dan kubunya Ricardo Salampessy," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor :
Copyright © ANTARA 2024