Jayapura (Antara Papua) - Danlantamal XIV Sorong, Papua Barat, Laksamana Pertama S S Panjaitan mengklaim sudah mengklarifikasi larangan wartawan meliput pemusnahan kapal asing yang ditangkap beberapa bulan lalu pada Rabu (17/8).

"Kamis (18/8) siang, bertempat di Mako Lantamal Sorong sudah ada penjelasan kepada rekan-rekan wartawan," kata Laksamana Pertama S S Panjaitan melalui pesan singkat yang diterima wartawan di Jayapura, Papua, Jumat.

Menurut dia, sudah ada penjelasan kepada rekan-rekan pers terkait hal tersebut dari anggota satuan tugas (satgas) KKP 115 yang sudah beberapa hari ini berada di Sorong.

"Mohon maaf kami prajurit harus taat perintah," ujarnya dalam pesan singkat.

Olha Irianti Mulanda, Wartawan Papua Barat Pos mengaku memang pada Kamis (18/9) siang rekan-rekan wartawan dipanggil ke Mako Lanmal untuk mendengar kejelasan namun tidak satupun wartawan yang menghiraukan panggilan tersebut.

Para wartawan di Sorong, katanya memilih pada Jumat ini berunjuk rasa ke Mako Lantamal dan sudah terlaksana untuk mendengar kejelasan dari pihak Lantamal Sorong.

Di sela-sela unjuk rasa yang dilakukan sudah ada klarifikasi dan kejelasan terkait pelarangan yang dilakukan terkait perintah dari pusat.

Sebelumnya, pada Rabu (17/8), Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XIV Sorong, melarang sejumlah wartawan di daerah ini yang hendak meliput pemusnahan kapal asing yang ditangkap pekan lalu.

"Paada Rabu (17/8) sejumlah wartawan di Sorong, dilarang untuk meliput pemusnahan kapal asing yang ditangkap pada beberapa bulan lalu oleh Lantamal XIV Sorong," kata Olha Irianti Mulanda, Wartawan Papua Barat Pos.

Menurut Olha, sejumlah wartawan yang hendak meliput pemusnahan kapal asing tersebut oleh Lantamal XIV Sorong dilarang melakukan peliputan terhadap kapal yang hendak dimusnahkan.

"Saya yang ikut rombongan Kejaksaan dan Penasehat Hukum sempat ditanya-tanya oleh staf intel dan mengultimatum agar tidak boleh dipublikasikan karena itu instruksi telegram dari Menteri Susi. Saya diancam jika sampai foto beredar dan dipublikasikan maka saya yang bertanggungjawab," katanya.

Sejumlah rekan wartawan lainnya yang hendak meliput juga dilarang masuk ke arel Lantamal.

Namun, anehnya kegiatan yang mengundang sejumlah pihak itu sudah tersebar dengan cepat melalui media sosial facebook. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024