Jayapura (Antara Papua) - Lulusan pendidikan Tamtama TNI AD Gelombang I Tahap I TA 2016 didominasi oleh putra daerah Papua, yakni sebanyak 111 dari 188 orang yang dilantik oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, pada Rabu.
"Ini merupakan kebijakan dari TNI untuk memprioritaskan dan memberdayakan putra asli Papua menjadi prajurit TNI," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, dalam amanatnya pada penutupan pendidikan pertama Tamtama TNI AD Gelombang I Tahap I TA 2016.
Upacara penutupan pendidikan pertama Tamtama TNI AD itu digelar di lapangan Pancasila, Rindam XVII/Cenderawasih, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dan lulusan terbaik pada pelantikkan kali ini diraih oleh Prada Melkianus Swabra yang berasal dari Kabupaten Biak.
Pangdam menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada mantan prajurit siswa Tamtama atas keberhasilannya menyelesaikan pendidikan.
Ucapan yang sama juga disampaikan kepada para orang tua dan keluarga prajurit yang baru dilantik.
Ia mengharapkan ilmu dan keterampilan yang telah didapat di lembaga pendidikan XVII/Cenderawasih dapat dijadikan bekal untuk menempuh pendidikan lanjutan sesuai dengan kecabangan masing-masing.
Pendidikan yang baru diselesaikan bertujuan untuk membentuk prajurit siswa calon Tamtama untuk menjadi Tamtama TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar keprajuritan golongan Tamtama.
Sedangkan kemampuan yang diharapkan dari lulusan pendidikan itu adalah dapat menghayati dan mengimplementasikan integritas kepribadian sebagai prajurit, pengetahuan dan keterampilan dasar keprajuritan serta dapat menghayati dan mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan dasar golongan Tamtama.
"Saya berharap prajurit Tamtama jangan larut dan berpuas diri dengan apa yang telah kalian capai, tetapi jadikan keberhasilan hari ini sebagai modal dasar untuk melaksanakan pendidikan lanjutan," katanya.
"Dengan fisik, mental yang baik dan motivasi yang sudah terpatri di dalam hati sanubari, jadikan hal tersebut sebagai landasan yang kuat untuk meraih prestasi setinggi mungkin, karena bangsa dan negara menaruh harapan yang besar kepada kalian untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini," katanya.
Diakhir amanatnya Pangdam berpesan agar setelah selesai mengikuti pendidikan hendaknya setiap prajurit senantiasa membudayakan kegiatan belajar dan berlatih, menumbuhkan sikap pantang menyerah sebagai seorang prajurit sejati yang tangguh dan professional.
"Serta senantiasa berpedoman pada norma-norma keprajuritan dalam setiap gerak langkah kehidupan, selalu berpegang teguh pada jati diri TNI, yaitu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional," katanya. (*)
"Ini merupakan kebijakan dari TNI untuk memprioritaskan dan memberdayakan putra asli Papua menjadi prajurit TNI," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, dalam amanatnya pada penutupan pendidikan pertama Tamtama TNI AD Gelombang I Tahap I TA 2016.
Upacara penutupan pendidikan pertama Tamtama TNI AD itu digelar di lapangan Pancasila, Rindam XVII/Cenderawasih, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dan lulusan terbaik pada pelantikkan kali ini diraih oleh Prada Melkianus Swabra yang berasal dari Kabupaten Biak.
Pangdam menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada mantan prajurit siswa Tamtama atas keberhasilannya menyelesaikan pendidikan.
Ucapan yang sama juga disampaikan kepada para orang tua dan keluarga prajurit yang baru dilantik.
Ia mengharapkan ilmu dan keterampilan yang telah didapat di lembaga pendidikan XVII/Cenderawasih dapat dijadikan bekal untuk menempuh pendidikan lanjutan sesuai dengan kecabangan masing-masing.
Pendidikan yang baru diselesaikan bertujuan untuk membentuk prajurit siswa calon Tamtama untuk menjadi Tamtama TNI AD yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar keprajuritan golongan Tamtama.
Sedangkan kemampuan yang diharapkan dari lulusan pendidikan itu adalah dapat menghayati dan mengimplementasikan integritas kepribadian sebagai prajurit, pengetahuan dan keterampilan dasar keprajuritan serta dapat menghayati dan mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan dasar golongan Tamtama.
"Saya berharap prajurit Tamtama jangan larut dan berpuas diri dengan apa yang telah kalian capai, tetapi jadikan keberhasilan hari ini sebagai modal dasar untuk melaksanakan pendidikan lanjutan," katanya.
"Dengan fisik, mental yang baik dan motivasi yang sudah terpatri di dalam hati sanubari, jadikan hal tersebut sebagai landasan yang kuat untuk meraih prestasi setinggi mungkin, karena bangsa dan negara menaruh harapan yang besar kepada kalian untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini," katanya.
Diakhir amanatnya Pangdam berpesan agar setelah selesai mengikuti pendidikan hendaknya setiap prajurit senantiasa membudayakan kegiatan belajar dan berlatih, menumbuhkan sikap pantang menyerah sebagai seorang prajurit sejati yang tangguh dan professional.
"Serta senantiasa berpedoman pada norma-norma keprajuritan dalam setiap gerak langkah kehidupan, selalu berpegang teguh pada jati diri TNI, yaitu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional," katanya. (*)