Jayapura (Antara Papua) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggelar sarasehan bersama para pimpinan dan anggota TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, baik dari pusat maupun daerah, di Jayapura, Provinsi Papua, Kamis.
Para pimpinan TNI yang hadir dalam momentum itu yakni Kapuskes TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, Waspers Panglima TNI Brigjen TNI Ahmad Yuliarto, Paban IV/Watpers Spers Mabes TNI Kolonel Mar Amir Faisal.
Turut hadir dalam acara akbar itu Kabidyankesin Puskes TNI Kolonel Kes dr Iwan Trihapsoro, Sp KK, Sp KP, Laksamana Utama dr Lukman Djaw selaku Kadiskes Angkatan Laut, dan Kadiskes Angkatan Udara dr Asrnsyah Nasution.
Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Pusat Handayani Puji Lestari dan Direktur Pertahanan Nasional dr Harjanto juga hadir dalam acara itu.
Sarasehan bersama pimpinan dan anggota TNI itu dibuka oleh Waspers Pang TNI, Brigjend TNI Ahmad Yuliarto.
"Kenapa sarasehan ini penting bagi kami karena pertama membangun tali silahturahmi antara BPJS Kesehatan dengan seluruh pimpinan TNI yang ada di pusat maupun di daerah beserta seluruh anggota-anggotanya," kata Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Pusat Handayani Puji Lestari.
Menurut dia, mengapa sarasehan itu penting karena anggota TNI beserta keluarganya menjadi peserta JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan itu mulai 1 Januari 2014.
"Keanggotaan yang baru ini pasti banyak pertanyaan sehingga kami berupaya menyempurnakan apa yang menjadi keluhan-keluhan yang dialami terkait BPJS Kesehatan," ujarnya.
Selain itu, sarasehan itu untuk mendiskusikan tentang anggota kepesertaan BPJS Kesehatan sekaligus melalui momentum itu dimanfaatkan untuk menyosialisasikan aturan baru dan fasilitas layanan kesehatan.
"Kemarin kami lakukan kunjungan dari kantor pusat untuk memantau fasilitas kesehatan yang digunakan tapi juga untuk melihat apa yang harus kami perbaiki, apakah perbaikan itu dari sisi regulasi atau dari sisi teknik," ujarnya.
Ia menambahkan, jika perbaikan itu dari sisi teknik maka itu bisa diperbaiki namun jika perbaikan itu berupa kebijakan maka akan dibicarakan lebih lanjut di kantor pusat BPJS Kesehatan.
"Tetapi intinya kami mau sampaikan bahwa program BPJS Kesehatan ini sangat penting, ini adalah negara hadir pada waktu seseorang membutuhkan layanan kesehatan," ujarnya. (*)
Para pimpinan TNI yang hadir dalam momentum itu yakni Kapuskes TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, Waspers Panglima TNI Brigjen TNI Ahmad Yuliarto, Paban IV/Watpers Spers Mabes TNI Kolonel Mar Amir Faisal.
Turut hadir dalam acara akbar itu Kabidyankesin Puskes TNI Kolonel Kes dr Iwan Trihapsoro, Sp KK, Sp KP, Laksamana Utama dr Lukman Djaw selaku Kadiskes Angkatan Laut, dan Kadiskes Angkatan Udara dr Asrnsyah Nasution.
Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Pusat Handayani Puji Lestari dan Direktur Pertahanan Nasional dr Harjanto juga hadir dalam acara itu.
Sarasehan bersama pimpinan dan anggota TNI itu dibuka oleh Waspers Pang TNI, Brigjend TNI Ahmad Yuliarto.
"Kenapa sarasehan ini penting bagi kami karena pertama membangun tali silahturahmi antara BPJS Kesehatan dengan seluruh pimpinan TNI yang ada di pusat maupun di daerah beserta seluruh anggota-anggotanya," kata Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Pusat Handayani Puji Lestari.
Menurut dia, mengapa sarasehan itu penting karena anggota TNI beserta keluarganya menjadi peserta JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan itu mulai 1 Januari 2014.
"Keanggotaan yang baru ini pasti banyak pertanyaan sehingga kami berupaya menyempurnakan apa yang menjadi keluhan-keluhan yang dialami terkait BPJS Kesehatan," ujarnya.
Selain itu, sarasehan itu untuk mendiskusikan tentang anggota kepesertaan BPJS Kesehatan sekaligus melalui momentum itu dimanfaatkan untuk menyosialisasikan aturan baru dan fasilitas layanan kesehatan.
"Kemarin kami lakukan kunjungan dari kantor pusat untuk memantau fasilitas kesehatan yang digunakan tapi juga untuk melihat apa yang harus kami perbaiki, apakah perbaikan itu dari sisi regulasi atau dari sisi teknik," ujarnya.
Ia menambahkan, jika perbaikan itu dari sisi teknik maka itu bisa diperbaiki namun jika perbaikan itu berupa kebijakan maka akan dibicarakan lebih lanjut di kantor pusat BPJS Kesehatan.
"Tetapi intinya kami mau sampaikan bahwa program BPJS Kesehatan ini sangat penting, ini adalah negara hadir pada waktu seseorang membutuhkan layanan kesehatan," ujarnya. (*)