Jayapura (Antara Papua) - Anggota MPR Michael Wattimena menegaskan sangat penting untuk terus menyosialisasikan empat pilar kebangsaan oleh para wakil rakyat yang duduk di MPR dan DPR sebagai menifestasi tanggung jawab kepada masyarakat.
"Pentingnya sosialisasi di daerah pemilihan bagi Anggota MPR dalam rangka menifestasi tanggung jawab Anggota MPR untuk membangun daerah agar seluruh penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah dilaksanakan dengan mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa," ujarnya di Jayapura, Kamis.
Hal ini ditekankannya sebagaimana tertuang dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, khususnya kearifan lokal sebagai pilar budaya bangsa.
Wattimena memandang Pancasila merupakan satu-satunya landasan ideal dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menjadi falsafah bangsa dan negara hingga saat ini, dan harus dijunjung tinggi.
"Nilai-nilai Pancasila menjelma di dalam UUD 1945, yang dalam perkembangan kehidupan kenegaraan Indonesia, telah mengalami 4 kali amandemen, yakni pada tahun 1999, 2000, 2001,dan 2002," kata dia.
Di satu sisi, sambungnya, amandemen tersebut merupakan tuntutan reformasi, namun di sisi lain proses amandemen ini pula merupakan bukti nyata proses demokratisasi di Indonesia, yang semakin memberikan ruang dinamika kepada rakyat untuk berkirah dalam kehidupan ketatanegaraan secara langsung.
"Namun demikian masih ada sejumlah ekses yang timbul pasca amandemen tersebut, terutama yang berkaiatan dengan Otonomi Daerah," ujarnya lagi.
Menurutnya pemberian otonomi yang luas kepada daerah untuk mengurus dirinya sendiri masih berimplikasi pada kesenjangan spasial maupun sektoral di daerah, khususnya bagi beberapa daerah otonomi baru.
Wattimena menambahkan bila sebagai wakil rakyat yang telah dipilih secara langsung melalui proses demokrasi yang diakui undang-undang, setiap anggota MPR/DPR memiliki kewajiban untuk menyosialisasikan empat pilar kepada konstituennya.
Hal tersebut pun telah ia laksanakan di Kabupaten Fakfak pada 29 Agustus 2016. Di depan 150 orang peserta, Wattimena menjalankan agenda penugasan khusus bagi anggota MPR RI mensosialisasikan empat pilar kebangsaan. (*)
"Pentingnya sosialisasi di daerah pemilihan bagi Anggota MPR dalam rangka menifestasi tanggung jawab Anggota MPR untuk membangun daerah agar seluruh penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah dilaksanakan dengan mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa," ujarnya di Jayapura, Kamis.
Hal ini ditekankannya sebagaimana tertuang dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, khususnya kearifan lokal sebagai pilar budaya bangsa.
Wattimena memandang Pancasila merupakan satu-satunya landasan ideal dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menjadi falsafah bangsa dan negara hingga saat ini, dan harus dijunjung tinggi.
"Nilai-nilai Pancasila menjelma di dalam UUD 1945, yang dalam perkembangan kehidupan kenegaraan Indonesia, telah mengalami 4 kali amandemen, yakni pada tahun 1999, 2000, 2001,dan 2002," kata dia.
Di satu sisi, sambungnya, amandemen tersebut merupakan tuntutan reformasi, namun di sisi lain proses amandemen ini pula merupakan bukti nyata proses demokratisasi di Indonesia, yang semakin memberikan ruang dinamika kepada rakyat untuk berkirah dalam kehidupan ketatanegaraan secara langsung.
"Namun demikian masih ada sejumlah ekses yang timbul pasca amandemen tersebut, terutama yang berkaiatan dengan Otonomi Daerah," ujarnya lagi.
Menurutnya pemberian otonomi yang luas kepada daerah untuk mengurus dirinya sendiri masih berimplikasi pada kesenjangan spasial maupun sektoral di daerah, khususnya bagi beberapa daerah otonomi baru.
Wattimena menambahkan bila sebagai wakil rakyat yang telah dipilih secara langsung melalui proses demokrasi yang diakui undang-undang, setiap anggota MPR/DPR memiliki kewajiban untuk menyosialisasikan empat pilar kepada konstituennya.
Hal tersebut pun telah ia laksanakan di Kabupaten Fakfak pada 29 Agustus 2016. Di depan 150 orang peserta, Wattimena menjalankan agenda penugasan khusus bagi anggota MPR RI mensosialisasikan empat pilar kebangsaan. (*)