Jayapura (Antara Papua) - Pengamat sepak bola asal Papua Daniel Womsiwor berpendapat lini belakang Persipura, tim kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua itu, belum solid.

"Saya lihat, hasil maksimal yang bisa didapatkan oleh Persipura lawan Persija Jakarta sebenarnya bukan seri, tapi menang, ini juga karena faktor keseimbangan antarlini yang belum padu," kata Daniel Womsiwor ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Minggu.

Pendapat ini sengaja disampaikan Daniel yang pernah membawa PS Universitas Cenderawasih (Uncen) menjuarai Piala Menpora pada liga mahasiswa beberapa tahun lalu itu guna merespon hasil imbang 1-1 melawan tuan rumah Persija Jakarta.

"Pelatih Persipura, cenderung melihat kelemahan lawan tanpa melihat kelemahan sendiri yang pincang sejak menit ke 25 babak I. Yohanes Tjoe yang mengisi pos Bio Paulin di lini belakang sampai enam kali buat kesalahan mendasar sehingga mendorong Imanuel Wangai turun bantu pertahanan," katanya.

Hal itu, kata dia, membuat lini tengah yang seharusnya dikawal Imanuel Wanggai menjadi tidak imbang dan berpengaruh pada daya gedor, sehingga membuat tim lawan membaca permainan menyerang dan bertahan tim Persipura.

"Ini membuat atau terjadi `Lost Balanching` yang berimbas pada gol balasan dimenit 62. Saran saya, lini belakang perlu dibenahi terutama permainan Yohanes Tjoe yang kebanyakan membuat blunder," katanya.

"Pendapat dan saran ini saya kemukakan agar target sapu bersih semua laga di putaran kedua bisa terwujud sehingga tujuan juara Torabika Soccer Championship bisa tercapai," katanya.

Pada laga yang berlangsung di stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/9) malam, tim tamu Persipura Jayapura berhasil menahan imbang 1-1 tuan rumah Persija Jakarta.

Tim berjuluk Mutiara Hitam itu melepas kebuntuan selama 50 menit lewat gol kapten tim Boas TE Solossa di sisi kiri pertahanan tuan rumah, sementara gol balasan dicetak oleh Ramdahani Lestahulu pada menit 62. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024