Biak (Antara Papua) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Biak Numfor mengakui stok darah golongan O hingga pertengahan September habis karena meningkatnya permintaan pasien untuk pelaksanaan operasi di rumah sakit, Rabu.

Sekretaris Palang Merah Indonesia cabang Biak Fery Moningka di Biak, Rabu, mengatakan tingginya kebutuhan darah golongan O di bulan September sangat signifikan sejak beberapa minggu belakangan ini.

"PMI harus mencari terobosan memenuhi kebutuhan darah golongan O dengan menghubungi prajurit TNI/Polri yang setiap waktu siap berdonor." ungkap Sekretaris PMI Ferry Moningka menjawab ANTARA.

Ia mengatakan data PMI Biak kebutuhan kantong darah untuk melayani pasien dengan berbagai golongan mencapai 250-300 kantong per bulan.

Untuk memenuhi kebutuhan pasokan darah, menurut Ferry, PMI sangat terbantu dengan kegiatan bhakti sosial donor darah dilakukan instansi pemerintah, satuan TNI/Polri, organisasi profesi, lembaga keagamaan dan berbagai kelompok potensi ormas kemasyakatan di Biak,

"Setiap kegiatan donor darah akan menambah ketersediaan stok golongan darah, ya manajemen PMI sangat terbantu dengan adanya kegiatan bhakti sosial donor," katanya.

Menyinggung harga tebus kantong darah, menurut Ferry, sesuai ketentuan secara nasional ditetapkan sebesar Rp350.000 per kantong.

"Hasil penjualan kantong darah untuk membiayai penyimpangan dan pemeliharaan golongan darah serta untuk pembelian kantong darah maupun operasional rutin organisasi kemanusiaan untuk pelayanan di lapangan," ungkap Sekretaris PMI ferry Moningka.

Hingga Rabu, pelayanan permintaan kantong darah golongan A,B dan AB di sekretariat PMI Biak beralamat di komplek RSUD Biak masih tetap berjalan normal setiap hari 24 jam operasional. (*)

Pewarta : Pewarta: Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024