Merauke (Antara Papua) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta Gubernur Papua Lukas Enembe memprioritaskan pegangkatan lulusan Kolose Pendidikan Guru (KPG) Khas Merauke di Papua sebagai tenaga pengajar.
"Soal pengangkatan itu otoritas KemenPAN-RB, karena itu pandai- pandai saja Kadisdik melobi gubernur supaya bisa meyakinkan Menpan untuk ada pengangkatan secara reguler lulusan dari KPG ini," kata Muhadjir saat di Merauke, Jumat.
Siswa KPG yang sudah dibekali keterampilan terkait masalah keguruan itu, kata dia, akan percuma jika tidak setelah lulus tidak diberdayakan sebagai bagian dari tenaga pengajar untuk pengembangan pendidikan di Papua.
Ia menambahkan, Kemendikbud siap memfasilitas pengembangan sumber daya manusia KPG ke luar Papua melalui pelatihan - pelatihan misalnya di daerah sekitar Jawa.
"Kita mesti kirim ke Jawa 3 - 6 bulan. Kalau ada anggaran di Pak Pranata (staf Kemendikbud), saya minta ini diprioritaskan. Mengajarnya di luar biar dunianya terbuka supaya mengajar murid - muridnya juga bisa lebih bagus," katanya.
"Saya pesan kepada kepala dinas pendidikan papua untuk pendidikan karakter di sekolah khususnya pendidikan menengah dan yang terutama bagaimana menanamkan rasa nasionalisme, cinta tanah air, untuk putra - putri papua," katanya.
Sebelumnya Direktur KPG Petrus Ambarura, mengharapkan lulusan KPG menjadi perhatian pemerintah untuk diangkat menjadi guru.
"Sasaran KPG adalah akan menjadi guru SD di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T), jadi mereka yang berasal dari kampung akan kembali ke kampung sendiri dan menjadi guru di sana," katanya.
KPG, kata dia, siap membantu pemerintah daerah untuk menjawab kebutuhan guru di pedalaman, terutama daerah yang hingga kini kekosongan guru dan mengakibatkan siswa tidak bisa berhitung dan menulis.(*)
"Soal pengangkatan itu otoritas KemenPAN-RB, karena itu pandai- pandai saja Kadisdik melobi gubernur supaya bisa meyakinkan Menpan untuk ada pengangkatan secara reguler lulusan dari KPG ini," kata Muhadjir saat di Merauke, Jumat.
Siswa KPG yang sudah dibekali keterampilan terkait masalah keguruan itu, kata dia, akan percuma jika tidak setelah lulus tidak diberdayakan sebagai bagian dari tenaga pengajar untuk pengembangan pendidikan di Papua.
Ia menambahkan, Kemendikbud siap memfasilitas pengembangan sumber daya manusia KPG ke luar Papua melalui pelatihan - pelatihan misalnya di daerah sekitar Jawa.
"Kita mesti kirim ke Jawa 3 - 6 bulan. Kalau ada anggaran di Pak Pranata (staf Kemendikbud), saya minta ini diprioritaskan. Mengajarnya di luar biar dunianya terbuka supaya mengajar murid - muridnya juga bisa lebih bagus," katanya.
"Saya pesan kepada kepala dinas pendidikan papua untuk pendidikan karakter di sekolah khususnya pendidikan menengah dan yang terutama bagaimana menanamkan rasa nasionalisme, cinta tanah air, untuk putra - putri papua," katanya.
Sebelumnya Direktur KPG Petrus Ambarura, mengharapkan lulusan KPG menjadi perhatian pemerintah untuk diangkat menjadi guru.
"Sasaran KPG adalah akan menjadi guru SD di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T), jadi mereka yang berasal dari kampung akan kembali ke kampung sendiri dan menjadi guru di sana," katanya.
KPG, kata dia, siap membantu pemerintah daerah untuk menjawab kebutuhan guru di pedalaman, terutama daerah yang hingga kini kekosongan guru dan mengakibatkan siswa tidak bisa berhitung dan menulis.(*)