Jayapura (Antara Papua) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Provinsi Papua menargetkan penurunan angka buta aksara di wilayahnya sebesar tiga sampai lima persen di 2016.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Elias Wonda, di Jayapura, Rabu, mengatakan pada 2015 angka buta aksara di Bumi Cenderawasih mencapai 28,61 persen dan diharapkan turun hingga 25 persen.

"Pada 2013 angka buta aksara di Provinsi Papua mencapai 38,5 persen, namun setelah ada program gubernur di bidang pendidikan, angkanya semakin menurun," katanya.

Elias menuturkan pihaknya memprediksi penurunan angka buta aksara ini disebabkan dukungan anggaran di bidang pendidikan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Untuk 2016 saja, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menganggarkan Rp7 miliar untuk mendukug program penuntasan angka buta aksara dan angka lama sekolah," ujarnya.

Dia menjelaskan tingginya angka buta aksara ini paling banyak dialami di wilayah adat Lapago, Meepago dan Anim Ha.

"Untuk itu, kami terus mendorong kabupaten/kota di wilayahnya agar menggiatkan ajakan bahwa anak usia 4-18 tahun harus bersekolah," katanya lagi.

Dia menambahkan dengan turunnya angka buta aksara di Provinsi Papua dapat menunjang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bumi Cenderawasih. (*)

Pewarta : Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024