Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) kini fokus memanfaatkan potensi daerah untuk sumber pembankit listrik agar angka rasio elektrifikasi di Papua bisa terus ditingkatkan.

"Untuk tempat-tempat yang masih terisolasi, artinya ketika kita harus tarik jaringan ke tempat itu jauh sekali, maka kita akan sesuaikan dengan jumlah pelanggan dan potensi yang ada," ujar General Manager PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) Yohanis Sukrislismono, di Jayapura, Rabu.

Ia mengungkapkan banyak daerah di Papua dan Papua Barat yang memiliki sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga pembangkit listrik.

"Tidak menutup kemungkinan kami akan gunakan sumber daya lokal yang ada, misalnya air. Seperti Kabupaten Deiyai yang daerahnya sangat kaya dengan sumber air, ini akan kami manfaatkan juga untuk melistriki desa-desa yang belum ada listrik," kata dia.

Yohanis pun memastikan PLN akan mempercepat seluruh rencana pembangunan pembangkit dan jaringan kelistrikan, sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo.

"Jadi instruksi presiden itu sesuai dengan program "Papua Terang". Awalnya memang kami desain program kami sampai 2020, tetapi karena presiden sudah menginstruksikan ke kami maka akan kami lakukan percepatan kepada program yang telah kami buat," ujarnya lagi.

Pada 17 Oktober 2016, saat meresmikan enam proyek infrastruktur kelistrikan di Jayapura, Presiden Joko Widodo meminta pembangunan sistem kelistrikan di Papua dan Papua Barat yang direncanakan selesai pada 2020, dimajukan menjadi 2019.

Kala itu presiden menargetkan rasio elektrifikasi Papua yang masih 42 persen bisa ditingkatkan menjadi 90 persen pada tahun tersebut. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024