Timika (Antara Papua) - Penyanyi asal Papua Edo Kondologit mendorong pemerintah daerah di Tanah Papua agar berani mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk investasi di bidang sumber daya manusia.
Saat dihubungi dari Timika, Rabu, Edo mengatakan sumber daya alam Papua yang kaya raya baik hutan, laut, pertambangan, dan lainnya suatu ketika akan habis.
Namun dengan mengivestasikan dana untuk pembangunan bidang SDM, maka kelak Papua semakin maju dan sejahtera karena masyarakatnya memiliki kemampuan untuk mengelola SDA yang mereka miliki bagi kehidupan yang lebih baik dan bermartabat.
"Kami punya SDA yang melimpah ini sebentar lagi akan habis, cepat atau lambat. Bagi saya, investasi yang terbesar dan terbaik yaitu bidang SDM. Pemerintah daerah di Tanah Papua harus memperhatikan pendidikan anak-anak Papua untuk bisa membangun Papua ke arah yang lebih baik. Kalau kita berani investasi di bidang SDM maka Papua akan lebih siap untuk masuk dalam era persaingan ke depan," kata Edo.
Ia menilai salah satu faktor penghambat kemajuan Papua yaitu karena masih terbatas SDM yang andal.
Kebijakan pembentukan daerah otonomi baru di Papua baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi, katanya lagi, memang penting untuk mendekatkan pelayanan pemerintahan.
Namun demikian, hal itu juga harus dibarengi dengan kesiapan daerah untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas agar daerah-daerah otonomi baru tersebut bisa berkembang pesat, bukan hanya sibuk mengurus konflik sosial.
Edo mengaku akhir-akhir ini lebih terlibat dalam gerakan dan upaya memberikan motivasi kepada anak-anak Papua untuk tekun mengejar impian mereka melalui bangku sekolah.
"Saya diundang kemana-mana untuk memberikan motivasi kepada anak-anak Papua agar mereka sekolah yang benar. Anak-anak Papua harus sekolah, jangan hanya urus minum, mabuk, buat kekacauan dan lainnya. Mereka harus tekun belajar karena di pundak merekalah masa depan Papua dipertaruhkan," ujar penyanyi yang populer melalui ajang pencarian bakat `Asia Bagus` pada era 1990-an itu.
Edo mengatakan tidak bisa memaksakan agar generasi muda Papua bisa menjadi seorang penyanyi terkenal seperti dirinya.
"Saya tidak paksa anak-anak Papua ikut jejak saya jadi penyanyi. Mereka punya bakat dan talenta masing-masing yang harus dikembangkan. Yang paling utama, mereka harus memiliki rasa percaya diri dan harga diri. Sekecil apa pun kepercayaan yang diberikan kepada mereka, maka itu harus dijaga dengan baik," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Edo mengaku diundang oleh seorang rekannya untuk memberikan motivasi kepada 30-an anak Papua yang bersekolah di Institut Del di daerah Toba-Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
"Awalnya saya bahagia karena ternyata di sana ada puluhan anak Papua yang belajar bidang informasi teknologi. Tapi kemudian saya sedikit kecewa karena di kemudian hari ada sejumlah anak yang kembali ke Papua karena tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan maupun disiplin di lembaga pendidikan itu," katanya.
Dalam waktu dekat, Edo juga diundang untuk memberikan motivasi kepada ratusan mahasiswa Papua yang menimba ilmu pada salah satu perguruan tinggi di Kota Malang, Jawa Timur. (*)
Saat dihubungi dari Timika, Rabu, Edo mengatakan sumber daya alam Papua yang kaya raya baik hutan, laut, pertambangan, dan lainnya suatu ketika akan habis.
Namun dengan mengivestasikan dana untuk pembangunan bidang SDM, maka kelak Papua semakin maju dan sejahtera karena masyarakatnya memiliki kemampuan untuk mengelola SDA yang mereka miliki bagi kehidupan yang lebih baik dan bermartabat.
"Kami punya SDA yang melimpah ini sebentar lagi akan habis, cepat atau lambat. Bagi saya, investasi yang terbesar dan terbaik yaitu bidang SDM. Pemerintah daerah di Tanah Papua harus memperhatikan pendidikan anak-anak Papua untuk bisa membangun Papua ke arah yang lebih baik. Kalau kita berani investasi di bidang SDM maka Papua akan lebih siap untuk masuk dalam era persaingan ke depan," kata Edo.
Ia menilai salah satu faktor penghambat kemajuan Papua yaitu karena masih terbatas SDM yang andal.
Kebijakan pembentukan daerah otonomi baru di Papua baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi, katanya lagi, memang penting untuk mendekatkan pelayanan pemerintahan.
Namun demikian, hal itu juga harus dibarengi dengan kesiapan daerah untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas agar daerah-daerah otonomi baru tersebut bisa berkembang pesat, bukan hanya sibuk mengurus konflik sosial.
Edo mengaku akhir-akhir ini lebih terlibat dalam gerakan dan upaya memberikan motivasi kepada anak-anak Papua untuk tekun mengejar impian mereka melalui bangku sekolah.
"Saya diundang kemana-mana untuk memberikan motivasi kepada anak-anak Papua agar mereka sekolah yang benar. Anak-anak Papua harus sekolah, jangan hanya urus minum, mabuk, buat kekacauan dan lainnya. Mereka harus tekun belajar karena di pundak merekalah masa depan Papua dipertaruhkan," ujar penyanyi yang populer melalui ajang pencarian bakat `Asia Bagus` pada era 1990-an itu.
Edo mengatakan tidak bisa memaksakan agar generasi muda Papua bisa menjadi seorang penyanyi terkenal seperti dirinya.
"Saya tidak paksa anak-anak Papua ikut jejak saya jadi penyanyi. Mereka punya bakat dan talenta masing-masing yang harus dikembangkan. Yang paling utama, mereka harus memiliki rasa percaya diri dan harga diri. Sekecil apa pun kepercayaan yang diberikan kepada mereka, maka itu harus dijaga dengan baik," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, Edo mengaku diundang oleh seorang rekannya untuk memberikan motivasi kepada 30-an anak Papua yang bersekolah di Institut Del di daerah Toba-Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
"Awalnya saya bahagia karena ternyata di sana ada puluhan anak Papua yang belajar bidang informasi teknologi. Tapi kemudian saya sedikit kecewa karena di kemudian hari ada sejumlah anak yang kembali ke Papua karena tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan maupun disiplin di lembaga pendidikan itu," katanya.
Dalam waktu dekat, Edo juga diundang untuk memberikan motivasi kepada ratusan mahasiswa Papua yang menimba ilmu pada salah satu perguruan tinggi di Kota Malang, Jawa Timur. (*)