Jayapura (Antara Papua) - Tokoh Adat Paniai Jhon NR Gobay menilai bahwa Bupati Paniai Hengki Kayame tetap berkomitmen untuk mengusut dan mengungkap tragedi berdarah yang terjadi pada 8 Desember 2014.

"Beliau (Bupati Hengki Kayame) mau kasus Paniai diproses hukum, soal ketua partai itu soal lain. Saya tahu beliau tegas soal kasus Paniai dan harus oknum pelaku dihukum melalui pro justicia," katanya di Kota Jayapura, Papua, Sabtu.

Hengki Kayame yang juga Bupati Paniai dan Kenius Kogoya mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) terpilih sebagai ketua dan sekretaris DPD Partai Hanura Provinsi Papua yang baru periode 2015-2020 melalui Musdalub di Bogor, Jawa Barat sebagaimana SKEP nomor 155/DPP-Hanura/X/2016 tertanggal 25 Oktober 2016.

Menurut Ketua Dewan Adat Daerah Paniai itu, yang seharusnya didorong adalah kata sepakat di tengah masyarakat dan kelompok yang memperjuangkan agar kasus Paniai berdarah dua tahun lalu itu bisa dibawah ke ranah hukum, dengan mendukung Komnas HAM sebagai lembaga yang berwenang mengungkap persoalan itu.

"Yang jadi masalah di Papua kan ada tokoh dan masyarakat yang menolak Komnas HAM, tapi malah minta pelapor khusus untuk usut. Ini juga bisa jadi karena Komnas HAM agak lamban, yang pasti mungkin ada alasannya, bisa soal dana atau lainnya," katanya.

"Jadi kalau mandek, saya pikir jangan salahkan bupati (Bupati Hengki Kayame) itu keliru. Tapi kalau sepakat terima Komnas HAM, saya yakin pak bupati sebagai ketua partai akan ikut mendorong," sambung Jhon NR Gobay.

Sementara itu, Bupati Paniai Hengki Kayame yang juga Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Papua ketika dikonfirmasi soal pengungkapan kasus Paniai berdarah di sekretariat partai di Padang Bulan, Kota Jayapura, Selasa sore mengatakan bahwa hal itu menjadi ranah Pemerintah Pusat.

"Saya tidak buka itu (kasus Paniai berdarah). Itu, bukan tempatnya disini. Itu urusan di Jakarta, dan sudah sampai di Pemerintah Pusat," katanya.

Pada 8 Desember 2014, empat warga Paniai yang tergolong pemuda dikabarkan tewas akibat ditembak di Lapangan Karel Gobay, Paniai.

Keempat pemuda yang meregang nyawa itu adalah Yulianus Yeimo (17), Simon Degei (17), Apinus Gobai (16) dan Apius You (18). (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024