Timika (Antara Papua) - Kepala Dinas Pendidikan Menengah (Kadispenmen) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Armin Wakerkwa berharap para pendidik dapat memaknai Hari Guru Nasional (HGN) 25 November 2015 sebagai momentum untuk meningkatkan kinerja.
"Tanggung jawab besar ada di pundak para guru sehingga saya minta agar maknai Hari Guru Nasional ini untuk meningkatkan kerja dan tidak sering meninggalkan tempat tugas," kata Armin di Timika, Jumat.
Menurut dia, kehadiran para guru di sekolah baik SMA maupun SMK cukup memprihatinkan.
Masih banyak guru yang meninggalkan tugas tanpa ijin dari kepala sekolah dan para kepala sekolah meninggalkan tugas tanpa ijin dari Kadispenmen.
"Jangan semaunya tinggalkan tugas. Itu tidak benar," ujarnya.
Mendekati ujian semester pertama di masing-masing sekolah, Armin meminta agar proses belajar mengajar dapat dijalankan dengan maksimal, demi menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Armin juga mengingatkan semua sekolah yang ada Kabupaten Mimika untuk tidak melakukan pungutan liar kepada siswanya entah dengan alasan apapun.
Informasi yang dihimpun, beberapa sekolah yang ada di Mimika masih melakukan praktek tersebut dengan berbagai alasan.
Dana bantuan yang diterima oleh sekolah harus juga dapat dipergunakan dengan baik entah itu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau pun Bantuan Operasional Daerah (Bopda).
"Jangan Kepala sekolah dan bendahara yang `main` uang itu. Gandeng semua guru dan bicara program apa yang harus dibuat dengan uang itu," ajaknya.
Armin juga mengharapkan pada tahun ajaran 2017 pemerintah daerah dapat menambah tenaga guru, mengingat jumlah guru tingkat menengah yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan.
"SMA dan SMK cukup banyak dan tidak diimbangi dengan jumlah guru. Untuk itu kita harapkan penambahan guru lebih khusus guru mata pelajaran jurusan," katanya. (*)
"Tanggung jawab besar ada di pundak para guru sehingga saya minta agar maknai Hari Guru Nasional ini untuk meningkatkan kerja dan tidak sering meninggalkan tempat tugas," kata Armin di Timika, Jumat.
Menurut dia, kehadiran para guru di sekolah baik SMA maupun SMK cukup memprihatinkan.
Masih banyak guru yang meninggalkan tugas tanpa ijin dari kepala sekolah dan para kepala sekolah meninggalkan tugas tanpa ijin dari Kadispenmen.
"Jangan semaunya tinggalkan tugas. Itu tidak benar," ujarnya.
Mendekati ujian semester pertama di masing-masing sekolah, Armin meminta agar proses belajar mengajar dapat dijalankan dengan maksimal, demi menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Armin juga mengingatkan semua sekolah yang ada Kabupaten Mimika untuk tidak melakukan pungutan liar kepada siswanya entah dengan alasan apapun.
Informasi yang dihimpun, beberapa sekolah yang ada di Mimika masih melakukan praktek tersebut dengan berbagai alasan.
Dana bantuan yang diterima oleh sekolah harus juga dapat dipergunakan dengan baik entah itu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau pun Bantuan Operasional Daerah (Bopda).
"Jangan Kepala sekolah dan bendahara yang `main` uang itu. Gandeng semua guru dan bicara program apa yang harus dibuat dengan uang itu," ajaknya.
Armin juga mengharapkan pada tahun ajaran 2017 pemerintah daerah dapat menambah tenaga guru, mengingat jumlah guru tingkat menengah yang ada saat ini belum mencukupi kebutuhan.
"SMA dan SMK cukup banyak dan tidak diimbangi dengan jumlah guru. Untuk itu kita harapkan penambahan guru lebih khusus guru mata pelajaran jurusan," katanya. (*)