Timika (Antara Papua) - Yayasan Peduli AIDS Daerah (Yapeda) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua memandang penting program penyuluhan khusus kepada kalangan muda di wilayah itu agar terbebas dari ancaman atau infeksi HIV-AIDS.

Pimpinan Yapeda Timika Pastor Bert Hogenboorn OFM di Timika, mengatakan kalangan muda di Mimika perlu mendapatkan penyuluhan terus-menerus tentang epidemi HIV-AIDS agar dapat menghindarkan diri dari perilaku beresiko terinfeksi.

"Saya kira hanya ada satu jalan yaitu memberi mereka penyuluhan tentang epidemi ini. Sangat penting memotivasi mereka agar tidak melakukan sesuatu yang bisa membawa resiko untuk mereka," kata Bert.

Sesuai data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat, kalangan muda di Mimika yang terinfeksi HIV-AIDS sebanyak dua persen dari total kasus.

Hingga akhir Desember 2015 warga Mimika yang telah terinfeksi HIV-AIDS sebanyak 4.583 orang. Adapun temuan kasus baru HIV-AIDS selama 2016 (Januari-Desember) diprediksi tidak lebih dari 400 kasus.

Bert mengatakan salah satu ciri utama orang muda yaitu suka meniru dan mencoba sesuatu yang baru.

"Pada umumnya orang muda meniru apa yang mereka lihat dari orang tua mereka, dari rekan-rekan mereka, dari lingkungan, dari informasi teknologi dan lainnya. Mereka juga akan meniru dari orang tua jika terlibat pergaulan bebas. Dalam hal ini peran orang tua di rumah dan lingkungan sangat kuat membentuk kepribadian anak-anak muda," kata rohaniawan asal Belanda yang sudah puluhan tahun bertugas di Papua itu.

Selain pengaruh lingkungan, katanya, kalangan muda terutama pelajar membutuhkan perhatian dan bimbingan dari guru-guru mereka di sekolah.

Sebab sebagian besar waktu para pelajar tersebut berada di sekolah selain di rumah bersama orang tua mereka.

Dia berpandangan bahwa kalangan muda di Mimika terutama di Kota Timika masih sangat rawan menjadi korban dari epidemi HIV-AIDS jika mereka tidak bisa mengendalikan diri dari pola pergaulan bebas.

Hingga kini Yapeda terus terlibat memberikan motivasi kepada kalangan muda di Mimika untuk bisa terbebas dari kasus HIV-AIDS melalui wadah Pemuda Indonesia Lawan AIDS (PILA) dengan merekrut ratusan pemuda menjadi penyuluh sebaya.

Tidak itu saja, Yapeda juga terlibat langsung merawat kalangan muda yang terinfeksi HIV-AIDS.

"Sekarang ini ada satu orang yang kami rawat di Kantor Yapeda. Ada juga sekitar 10 anak yang kami rawat di Panti Asuhan. Mereka HIV positif dengan usia masih sangat muda," katanya.

Penularan HIV-AIDS di Mimika sebagian besar melalui hubungan seks bebas dengan kelompok beresiko. Ada juga ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS) terinfeksi dari orang tua mereka yang sudah terinfeksi sebelumnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024