Biak (Antara Papua) - Komandan Pangkalan Udara Manuhua Biak Kolonel Pnb Arief Widianto mengungkapkan, tim panitia penyidik kecelakaan pesawat udara (PPKPU) Markas Besar TNI Angkatan Udara menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat Hercules C 130 dengan nomor registrasi A-1334, mulai Senin.
Pesawat tersebut jatuh di Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu (18/12) pagi.
"Tim PPKPU akan tiba di Wamena pada Senin 19 Desember langsung melakukan penyelidikan mencari penyebab jatuhnya pesawat Hercules milik TNI AU," kata Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Manuhua Biak Kolonel Pnb Arief Widianto M.Han ketika dihubungi di Biak.
Setiap kecelakaan pesawat milter akan diselediki sesuai prosedur yang bertujuan untuk mengungkap secara detail apa yang mengakibatkan jatuhnya pesawat angkut TNI AU itu.
Kolonel Arief menyebut istilah 5 M untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat yakni faktor manusia, material, media, misi serta manajemen.
"Untuk mengetahui apa penyebab pastinya tim investigasi Mabes TNI AU akan ke lokasi melihat langsung tempat kejadian," katanya.
Ia berharap dengan adanya penyelidikan tim investigasi Mabes TNI AU akan mengungkap jelas faktor penyebab jatuhnya pesawat angkut TNI jenis Hercules C130 HA-1334 di pegunungan Wamena.
Menyinggung sosok pilot pesawat Hercules yang gugur Mayor Pnb Marlon Ardiles Kawer, menurut Danlanud Kolonel Arief, merupakan sosok penerbang yang handal karena juga merangkap sebagai instruktur penerbangan.
"Keluarga besar Lanud Manuhua Biak menyatakan berbela sungkawa atas musibah kecelakaan pesawat Hercules yang menyebabkan 13 prajurit TNI AU gugur dalam menjalankan tugas negara di Papua," ujarnya.
Pesawat nahas itu membawa 12 kru dan satu penumpang yang dinyatakan meninggal dunia yakni Instruktur Penerbang Mayor Pnb Marlon Ardiles Kawer, Penerbang BR Kapten Pnb Hontian F. Saragih. Penerbang II Lettu Pnb Hanggo Fitradhi, Navigator I Lettu Nav Arif Fajar Prayogi.
Serta Juru Radio Udara Peltu Lukman Hakim, Juru Mesin Udara I Peltu Suyata, Juru Mesin Udara II Peltu Kusen, Juru Mesin Udara II Serma Kudori, Load Master I Peltu Agung Tri W, Load Master II Pelda Agung S, Load Master II Serma Fatoni, Extra Kru Serda Suyanto serta satu penumpang Kapten Lek Rino anggota satuan radar 242/Kosek IV Hanudnas Biak. (*)
Pesawat tersebut jatuh di Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Minggu (18/12) pagi.
"Tim PPKPU akan tiba di Wamena pada Senin 19 Desember langsung melakukan penyelidikan mencari penyebab jatuhnya pesawat Hercules milik TNI AU," kata Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Manuhua Biak Kolonel Pnb Arief Widianto M.Han ketika dihubungi di Biak.
Setiap kecelakaan pesawat milter akan diselediki sesuai prosedur yang bertujuan untuk mengungkap secara detail apa yang mengakibatkan jatuhnya pesawat angkut TNI AU itu.
Kolonel Arief menyebut istilah 5 M untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat yakni faktor manusia, material, media, misi serta manajemen.
"Untuk mengetahui apa penyebab pastinya tim investigasi Mabes TNI AU akan ke lokasi melihat langsung tempat kejadian," katanya.
Ia berharap dengan adanya penyelidikan tim investigasi Mabes TNI AU akan mengungkap jelas faktor penyebab jatuhnya pesawat angkut TNI jenis Hercules C130 HA-1334 di pegunungan Wamena.
Menyinggung sosok pilot pesawat Hercules yang gugur Mayor Pnb Marlon Ardiles Kawer, menurut Danlanud Kolonel Arief, merupakan sosok penerbang yang handal karena juga merangkap sebagai instruktur penerbangan.
"Keluarga besar Lanud Manuhua Biak menyatakan berbela sungkawa atas musibah kecelakaan pesawat Hercules yang menyebabkan 13 prajurit TNI AU gugur dalam menjalankan tugas negara di Papua," ujarnya.
Pesawat nahas itu membawa 12 kru dan satu penumpang yang dinyatakan meninggal dunia yakni Instruktur Penerbang Mayor Pnb Marlon Ardiles Kawer, Penerbang BR Kapten Pnb Hontian F. Saragih. Penerbang II Lettu Pnb Hanggo Fitradhi, Navigator I Lettu Nav Arif Fajar Prayogi.
Serta Juru Radio Udara Peltu Lukman Hakim, Juru Mesin Udara I Peltu Suyata, Juru Mesin Udara II Peltu Kusen, Juru Mesin Udara II Serma Kudori, Load Master I Peltu Agung Tri W, Load Master II Pelda Agung S, Load Master II Serma Fatoni, Extra Kru Serda Suyanto serta satu penumpang Kapten Lek Rino anggota satuan radar 242/Kosek IV Hanudnas Biak. (*)