Biak (Antara Papua) - Psikolog Anak Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto mengatakan fenomena bunyi klason telolet di berbagai daerah di Indonesia merupakan salah satu bentuk hiburan bagi anak-anak dan orang dewasa.

"Mendengarkan bunyi telolet klakson kendaraan dilakukan anak-anak sifatnya hiburan, ya jika mengejar dan membuntuti kendaraan hingga ke tengah jalan dapat mengancam keselamatan anak," ujar Kak Seto menanggapi fenomena "om telolet om" diminta anak-anak berbagai daerah.

Kepada orang tua anak, kata Kak Seto, sekiranya dapat memberikan penyadaran kepada anak yang meminta bunyi klakson kendaraan tetapi ikut mengejar ke tengah jalan atau menghalangi laju kendaraan.

Aksi anak-anak mengejar kendaraan demi mendapatkan bunyi telolet di jalan umum, menurut Kak Seto, bisa mengancam keselamatan anak di jalan umum.

"Ya kebiasaan anak mengejar bunyi telolet di jalanan harus menjadi perhatian orang tua sebab kondisi ini menjadi tren di kalangan anak," kata Kak Seto seusai menjadi pembicara aksi generasi Indonesia cerdas di Kabupaten Biak Numfor.

Kak Seto berharap demam meminta bunyi klakson kendaraan "telolet om" di kalangan anak-anak sebagai bentuk permainan baru anak.

Secara terpisah, Kapolres Biak AKBP H.Hadi Wahyudi S.Ik mengatakan bunyi klakson telolet di wilayah hukum Polres Biak masih sangat terbatas dimiliki kendaraan tertentu sehingga belum perlu dilakukan razia.

Fenomena mendengarkan bunyi klakson kendaraan telolet di kalangan anak-anak sudah menjadi hobi baru karena anak dapat merekam dan mendokumentasikan bunyi ke dalam ponsel. (*)

Pewarta : Pewarta: Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024