Timika (Antara Papua) - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) menyatakan tidak lagi merekrut calon penerima beasiswa baru melalui Biro Pendidikan LPMAK pada 2017.
Kepala Biro Pendidikan LPMAK Titus Kemong di Timika, Selasa, mengatakan pagu anggaran yang telah diplotkan untuk LPMAK pada 2017 tidak mencukupi jika harus merekrut penerima beasiswa baru selain hanya membiayai peserta beasiswa yang telah ada.
Kendati demikian Titus mengatakan terbuka kemungkinan LPMAK memberikan beasiswa kepada siswa atau mahasiswa asal suku Amungme dan Kamoro atau lima suku kekerabatan lain seperti Dani, Moni, Damal, Nduga dan Mee yang orang tuanya tidak mampu.
Selain membiayai mahasiswa dan siswa penerima beasiswa sebelumnya, Biro Pendidikan LPMAK juga akan tetap melanjutkan sejumlah program yang telah berjalan selama ini.
"Kita masih tetap menjalankan program yang sudah dijalankan tahun sebelumnya seperti membiayai guru kontrak kerja sama dengan Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK), melakukan monitoring guru dan penyediaan fasilitas transportasi guru kontrak," tuturnya.
Khusus untuk penyediaan transportasi guru, Biro Pendidikan LPMAK tidak hanya memberikan fasilitas kepada guru kontrak YPPK namun juga kepada guru kontrak Pemkab Mimika dan guru ASN.
Khusus untuk guru-guru yang bertugas di wilayah pegunungan seperti di distrik Alama, Jila, dan sejumlah distrik lain, LPMAK menyediakan sarana transportasi berupa pesawat perintis.
Namun jika kondisi cuaca tidak memungkinkan maka alat transportasi yang digunakan untuk menjangkau tempat tujuan yaitu dengan menggunakan helikopter.
Sementara itu untuk para guru yang bertugas di wilayah pesisir pantai Mimika, LPMAK biasanya menyediakan alat transportasi berupa "longboat" dan diantar sampai ke tempat tujuan. (*)
Kepala Biro Pendidikan LPMAK Titus Kemong di Timika, Selasa, mengatakan pagu anggaran yang telah diplotkan untuk LPMAK pada 2017 tidak mencukupi jika harus merekrut penerima beasiswa baru selain hanya membiayai peserta beasiswa yang telah ada.
Kendati demikian Titus mengatakan terbuka kemungkinan LPMAK memberikan beasiswa kepada siswa atau mahasiswa asal suku Amungme dan Kamoro atau lima suku kekerabatan lain seperti Dani, Moni, Damal, Nduga dan Mee yang orang tuanya tidak mampu.
Selain membiayai mahasiswa dan siswa penerima beasiswa sebelumnya, Biro Pendidikan LPMAK juga akan tetap melanjutkan sejumlah program yang telah berjalan selama ini.
"Kita masih tetap menjalankan program yang sudah dijalankan tahun sebelumnya seperti membiayai guru kontrak kerja sama dengan Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK), melakukan monitoring guru dan penyediaan fasilitas transportasi guru kontrak," tuturnya.
Khusus untuk penyediaan transportasi guru, Biro Pendidikan LPMAK tidak hanya memberikan fasilitas kepada guru kontrak YPPK namun juga kepada guru kontrak Pemkab Mimika dan guru ASN.
Khusus untuk guru-guru yang bertugas di wilayah pegunungan seperti di distrik Alama, Jila, dan sejumlah distrik lain, LPMAK menyediakan sarana transportasi berupa pesawat perintis.
Namun jika kondisi cuaca tidak memungkinkan maka alat transportasi yang digunakan untuk menjangkau tempat tujuan yaitu dengan menggunakan helikopter.
Sementara itu untuk para guru yang bertugas di wilayah pesisir pantai Mimika, LPMAK biasanya menyediakan alat transportasi berupa "longboat" dan diantar sampai ke tempat tujuan. (*)