Merauke (Antara Papua) - TNI Angkatan Laut dari Lantamal XI/Merauke rutin melakukan penanaman pohon bakau (mangrove) minimal tiga bulan sekali bagian upaya reboisasi guna mengatasi kawasan tandus akibat abrasi pada wilayah pesisir di daerah itu.
"Antara bulan-bulan empat atau lima kita akan menanam lagi," kata Wakil Komandan Lantamal XI/Merauke, Kolonel Laut (P) Benny Sukandari, di Merauke, Selasa.
Ia mengatakan guna mengembalikan keberadaan hutan bakau khususnya pada daerah pesisir yang terlihat sudah tandus itu, TNI-AL bekerja sama dengan dinas terkait sebagai penyedia bibit bakau untuk kembali melakukan penanaman.
"Luasan lahan yang akan ditanami disesuaikan dengan jumlah bibit. Jadi kalau sudah ketemu jumlah bibit, kita baru bisa menentukan jumlah kawasan yang akan kita tanam," katanya.
Saat penanaman bakau, kata Kolonel Benny, masyarakat ikut terlibat karena mereka sadar akan pentingnya hutan bakau bagi biota laut termasuk manusia.
"Kita beri pemahaman bahwa dampak penanaman bakau sangat banyak dan besar sebab otomatis ikan dan udang akan melakukan perkawinan di situ dan ikan semakin banyak," katanya.
Untuk mendekatkan komunikasi antara TNI-AL dan masyarakat pesisir, kata dia telah dibentuk tim Pembinaan Desa Pesisir (Bindesir) yang beranggotakan personil AL.
"Bindesir itu berperan menambah wawasan untuk bersama - sama menjaga laut dari ancama, termasuk berkoordinasi untuk kegiatan - kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh Lantamal," ujarnya. (*)
"Antara bulan-bulan empat atau lima kita akan menanam lagi," kata Wakil Komandan Lantamal XI/Merauke, Kolonel Laut (P) Benny Sukandari, di Merauke, Selasa.
Ia mengatakan guna mengembalikan keberadaan hutan bakau khususnya pada daerah pesisir yang terlihat sudah tandus itu, TNI-AL bekerja sama dengan dinas terkait sebagai penyedia bibit bakau untuk kembali melakukan penanaman.
"Luasan lahan yang akan ditanami disesuaikan dengan jumlah bibit. Jadi kalau sudah ketemu jumlah bibit, kita baru bisa menentukan jumlah kawasan yang akan kita tanam," katanya.
Saat penanaman bakau, kata Kolonel Benny, masyarakat ikut terlibat karena mereka sadar akan pentingnya hutan bakau bagi biota laut termasuk manusia.
"Kita beri pemahaman bahwa dampak penanaman bakau sangat banyak dan besar sebab otomatis ikan dan udang akan melakukan perkawinan di situ dan ikan semakin banyak," katanya.
Untuk mendekatkan komunikasi antara TNI-AL dan masyarakat pesisir, kata dia telah dibentuk tim Pembinaan Desa Pesisir (Bindesir) yang beranggotakan personil AL.
"Bindesir itu berperan menambah wawasan untuk bersama - sama menjaga laut dari ancama, termasuk berkoordinasi untuk kegiatan - kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh Lantamal," ujarnya. (*)