Merauke (Antara Papua) - Sekretaris Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE)) Kabinet Kerja Anum Pramono berkunjung ke Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, guna meninjau pengobatan massal dan tes inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) bagi wanita, pada Selasa.
Pengobatan massal dan tes IVA itu dipusatkan di Kampung Lepro, Kelurahan Rimba Jaya, Kabupaten Merauke, yang diikuti sekitar 1.500 orang termasuk 200-an wanita yang dilakukan di dua ruangan puskesmas.
IVA merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) sedini mungkin, dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5 persen.
Pengobatan massal dan tes IVA itu melibatkan 22 orang paramedis.
Seusai melihat langsung pengobatan massal dan tes IVA, Anum Pramono yang didampingi Ketua Dharma Pertiwi Nenny Nurmantyo dan rombongan langsung melakukan pertemuan dengan masyarakat yang sudah memenuhi halaman kantor Dinas Kesehatan Merauke.
Beberapa perempuan menyatakan bersyukur bisa mengikuti tes IVA secara gratis.
"Awalnya saya sempat ragu dan takut untuk mengikuti pemeriksaan IVA yang merupakan tes awal untuk mendeteksi kanker serviks namun karena bersama beberapa teman akhirnya keraguan itu sirna," kata Maria yang mengaku bermukim di kawasan Mopah Lama, Merauke.
Menurut dia, dengan mengikuti tes IVA diharapkan dapat mengetahui apakah ia mengindap kanker servik atau tidak.
"Mudah-mudahan hasilnya baik dan tidak ada yang mengidap kanker servik," kata Maria yang juga diakui teman-temannya yang mengaku sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIT.
Dandrem 174/Merauke Brigjen TNI Asep Setia Gunawan mengatakan target pemeriksaan IVA sebanyak 1.000 orang dan diharapkan target tersebut dapat dipenuhi.
Pelaksanaan tes IVA telah dilaksanakan sejak Maret lalu dan nantinya dapat dilaksanakan di RSUD Merauke, Puskesmas Rimba Jaya dan Puskesmas Mopah.
"Kami berharap masyarakat khususnya wanita dapat memanfaatkan momentum tes IVA karena selain gratis juga dapat mendeteksi apakah ada indikasi terkena kanker servik atau tidak, " ujarnya.
OASE Kabinet Kerja merupakan organisasi istri istri menteri yang diketuai Iriana Joko Widodo. (*)
Pengobatan massal dan tes IVA itu dipusatkan di Kampung Lepro, Kelurahan Rimba Jaya, Kabupaten Merauke, yang diikuti sekitar 1.500 orang termasuk 200-an wanita yang dilakukan di dua ruangan puskesmas.
IVA merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim (serviks) sedini mungkin, dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5 persen.
Pengobatan massal dan tes IVA itu melibatkan 22 orang paramedis.
Seusai melihat langsung pengobatan massal dan tes IVA, Anum Pramono yang didampingi Ketua Dharma Pertiwi Nenny Nurmantyo dan rombongan langsung melakukan pertemuan dengan masyarakat yang sudah memenuhi halaman kantor Dinas Kesehatan Merauke.
Beberapa perempuan menyatakan bersyukur bisa mengikuti tes IVA secara gratis.
"Awalnya saya sempat ragu dan takut untuk mengikuti pemeriksaan IVA yang merupakan tes awal untuk mendeteksi kanker serviks namun karena bersama beberapa teman akhirnya keraguan itu sirna," kata Maria yang mengaku bermukim di kawasan Mopah Lama, Merauke.
Menurut dia, dengan mengikuti tes IVA diharapkan dapat mengetahui apakah ia mengindap kanker servik atau tidak.
"Mudah-mudahan hasilnya baik dan tidak ada yang mengidap kanker servik," kata Maria yang juga diakui teman-temannya yang mengaku sudah menunggu sejak pukul 09.00 WIT.
Dandrem 174/Merauke Brigjen TNI Asep Setia Gunawan mengatakan target pemeriksaan IVA sebanyak 1.000 orang dan diharapkan target tersebut dapat dipenuhi.
Pelaksanaan tes IVA telah dilaksanakan sejak Maret lalu dan nantinya dapat dilaksanakan di RSUD Merauke, Puskesmas Rimba Jaya dan Puskesmas Mopah.
"Kami berharap masyarakat khususnya wanita dapat memanfaatkan momentum tes IVA karena selain gratis juga dapat mendeteksi apakah ada indikasi terkena kanker servik atau tidak, " ujarnya.
OASE Kabinet Kerja merupakan organisasi istri istri menteri yang diketuai Iriana Joko Widodo. (*)