Jayapura (Antara Papua) - Polda Papua menyiagakan tujuh kompi personil polri atau sekitar 750 orang terkait aksi demonstrasi para pekerja tambang PT Freeport Indonesia yang dilakukan berkali-kali di wilayah Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

"Jumlah tersebut sudah termasuk anggota yang tergabung dalam Satuan Tugas Amole yang bertugas mengamankan wilayah operasional PT Freeport Indonesia," kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Jayapura, Sabtu.

Ia mengatakan walaupun polisi sudah menyiagakan ratusan anggota namun diharapkan aksi demo yang nantinya dilakukan massa serikat pekerja Freeport sesuai koridor hukum yang berlaku.

"Kami sudah melakukan koordinasi, pendekatan dan himbauan sebagai upaya persuasif dan mengajak seluruh elemen serikat pekerja untuk menggunakan hak-hak untuk berunjuk rasa dengan damai," ujarnya.

"Walaupun anggota yang dikerahkan untuk mengamankan aksi demo serikat pekerja Freeport mencapai tujuh kompi, namun jumlah tersebut tidak berarti bila aksi yang mereka lalukan anarkis," tambahnya.

Menurut dia, tidak perlu unjuk kekuatan atau otot dengan menambah pasukan asalkan aksi demo yang dilakukan sesuai dengan ketentuan yakni Undang Undang Nomor 99 Tahun 1998 dan tidak anarkis.

Aksi demo itu juga hendaknya dilakukan sesuai peraturan yang berlaku dan tidak perlu selama sebulan karena pasti direspons baik oleh manajemen PT Freeport maupun pemerintah.

Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini menambahkan kini kamtibmas di jajaran Polres Mimika yang wilayahnya membawahi kawasan operasional PT Freeport dalam kondisi aman dan terkendali.

"Situasi kamtibmas di wilayah hukum Polda Papua aman dan terkendali," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024